Deskripsi / Rasa
Daun akatthi berukuran kecil hingga sedang dan berbentuk lonjong hingga elips, panjangnya berkisar antara 15-30 sentimeter. Daun hijau tua memanjang, sempit, dan lentur dan ditutupi debu biru abu-abu bubuk. Mereka tumbuh berpasangan menyirip di sepanjang batang panjang dan setiap batang rata-rata 10-20 pasang anak daun dengan satu daun ganjil di ujung batang. Daun akatthi pahit dan rasanya agak asam. Mereka tumbuh di pohon abadi kecil dengan cabang terbuka, kadang-kadang terkulai dan pohon itu juga dikenali dari bunganya yang berwarna merah atau putih dan buah polong tipis berwarna hijau hingga coklat.
Musim / Ketersediaan
Daun Akatthi tersedia sepanjang tahun.
Fakta Terkini
Daun Akatthi, yang secara botani diklasifikasikan sebagai Sesbania grandiflora, juga dikenal dengan sejumlah nama umum lainnya termasuk Agatthi, Agate, Scarlet wisteria, dan pohon Hummingbird. Di Malaysia, Akatthi disebut sebagai 'Turi.' Pohon Akatthi berasal dari Asia Tenggara dan lebih dikenal sebagai tanaman pekarangan rumah daripada varietas komersial. Daun, bunga, dan polong pohon Akatthi semuanya digunakan dalam kuliner dan pengobatan dalam aplikasi tradisional Timur.
Nilai gizi
Daun akatthi dianggap sebagai sumber vitamin C dan kalsium yang sangat baik.
Aplikasi
Daun Akatthi paling cocok untuk aplikasi yang dimasak seperti menumis, memasak dengan tekanan, dan merebus. Mereka sering digunakan dalam hidangan berbahan dasar kari, sup santan, dan digoreng atau dikukus. Daun akatthi juga bisa dibuat jus atau dikeringkan dan digunakan dalam teh. Rasa pahit daun paling baik diimbangi dengan santan atau cabai, dan daun Akatthi dimasak secara tradisional selama sepuluh menit sebelum siap untuk dikonsumsi. Bunganya juga bisa dimasak dan dikonsumsi sebagai sayuran. Daun akatthi harus segera digunakan untuk mendapatkan rasa terbaik atau akan disimpan selama beberapa hari jika disimpan di lemari es.
Info Etnis / Budaya
Daun Akatthi tersebar luas di India dan digunakan dalam pengobatan Ayurveda tradisional. Pohon Akatthi dikatakan dinamai menurut orang bijak Weda yang dihormati, Agastya, yang diyakini telah hidup dan mempraktikkan Ayurveda di Himalaya pada periode Rgveda (1500–1200 SM). Pada hari-hari suci tertentu, sapi suci diberi makan daun Akatthi, yang menurut dongeng dibuat untuk Agastya oleh dewa Siwa India. Daunnya juga biasa dimasak dengan kari tradisional India selatan untuk berbuka puasa. Meskipun mereka digunakan dalam pengobatan untuk segala hal mulai dari memar hingga demam dan infeksi tenggorokan, daunnya sebagian besar dikenal sebagai alat bantu pencernaan.
Geografi / Sejarah
Pohon Akatthi diyakini berasal dari Asia Tenggara dan telah tumbuh sejak zaman kuno. Karena mereka ditanam terutama di pekarangan rumah daripada untuk penggunaan komersial, hanya sedikit catatan yang disimpan tentang sejarah tanaman tersebut. Saat ini pohon Akatthi dapat ditemukan di pasar lokal di Australia Utara, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, India, dan Sri Lanka.
Ide Resep
Resep yang mengandung Daun Akatthi. Satu paling mudah, tiga lebih sulit.
Baru saja Dibagikan
Seseorang membagikan Daun Akatthi menggunakan aplikasi Produk Khusus untuk iPhone dan Android .
Produce Sharing memungkinkan Anda untuk membagikan penemuan produk Anda dengan tetangga dan dunia! Apakah pasar Anda menjual apel naga hijau? Apakah koki melakukan sesuatu dengan adas serut yang tidak biasa? Tentukan lokasi Anda secara anonim melalui Aplikasi Produk Khusus dan beri tahu orang lain tentang rasa unik yang ada di sekitar mereka.
Little India di luar pasar Tekka Little India Tekka Market 48 Serangoon Rd Singapura Singapura 217959 DekatSingapura, Singapura Sekitar 602 hari lalu, 16/7/19 Komentar Sharer: Daun adalah bagian penting dari masakan Asia |