Melon Etiopia

Ethiopian Melon





Deskripsi / Rasa


Melon Etiopia adalah buah berukuran kecil hingga sedang, rata-rata berdiameter 18 hingga 20 sentimeter, dan memiliki bentuk bulat, lonjong, hingga bulat telur. Kulitnya tipis, kencang, dan kasar, ditutupi bintik-bintik jaring dan jaring berwarna kuning pucat. Kulitnya juga memiliki ruas-ruas cembung yang berbeda dan seragam, kuning-oranye, dan cembung yang membuat melon tampak bergerigi dengan rona hijau pucat di celah-celahnya. Di bawah permukaan, dagingnya padat, keras, berair, dan putih dengan tepi hijau pucat, membungkus rongga tengah yang diisi dengan kantong biji lonjong berwarna cokelat. Melon Ethiopia sangat aromatik dengan aroma buah dan bunga yang halus. Ketika muda, dagingnya menghasilkan rasa nabati, herba, dan saat melon matang, dagingnya menjadi manis, menghasilkan aroma seperti madu.

Musim / Ketersediaan


Melon Ethiopia tersedia di akhir musim panas hingga musim gugur.

Fakta Terkini


Melon Ethiopia adalah bagian dari genus Cucumis dan merupakan buah harum kecil yang termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae. Kultivar tumbuh pada tanaman merambat kompak dan dikenal karena sifat produktifnya, dengan setiap tanaman merambat menghasilkan 5 hingga 6 melon per musim. Terlepas dari nama Afrika mereka, melon Etiopia dikembangkan di Rusia pada awal abad ke-21 dan diberi nama karena kemiripan penampilannya dengan varietas melon Afrika. Melon Etiopia disukai karena rasanya yang manis, tahan penyakit, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan penyimpanan yang diperpanjang. Melon dibudidayakan secara komersial di seluruh Asia Tengah dan juga ditanam di kebun rumah, terutama dikonsumsi segar sebagai makanan ringan atau makanan penutup.

Nilai gizi


Melon ethiopia merupakan sumber serat yang baik untuk mengatur saluran pencernaan dan vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Melon juga menyediakan zat besi untuk membangun protein hemoglobin untuk mengangkut oksigen dalam darah, kalsium untuk memperkuat tulang, dan mineral lainnya, termasuk magnesium, fosfor, tembaga, dan seng. Dalam pengobatan tradisional di seluruh Asia Tengah, melon Etiopia digunakan sebagai diuretik alami dan digunakan secara topikal untuk mengurangi peradangan.

Aplikasi


Melon Etiopia paling cocok untuk aplikasi segar karena dagingnya yang berair dan manis dipamerkan saat dikonsumsi langsung. Melon bisa diiris dan dimakan mentah, dibuang kulitnya, atau bisa juga dipotong dan dilemparkan menjadi salad hijau dan buah. Melon Etiopia juga bisa dicampur menjadi jus, smoothie, dan pukulan buah atau direbus menjadi bola dan dicampur ke dalam yogurt dan puding. Selain aplikasi segar, melon Etiopia dapat dimasukkan ke dalam sorbet dan mousse, dipanggang dengan rempah-rempah dan rempah-rempah, atau diiris menjadi strip dan dikeringkan untuk penggunaan yang lama. Melon Ethiopia cocok dipadukan dengan granola, herba seperti mint, basil, dan ketumbar, rempah-rempah seperti kayu manis, pala, dan allspice, vanila, kacapiring, dan kacang-kacangan seperti hazelnut, almond, dan pistachio. Melon Ethiopia yang utuh dan tidak dipotong akan bertahan selama 2 hingga 4 minggu jika disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap.

Info Etnis / Budaya


Sejak awal, festival Melon telah diadakan setiap tahun di seluruh Asia Tengah untuk menghormati buah yang signifikan secara ekonomi. Salah satu catatan pertama festival melon terkait dengan Khorezm, wilayah kuno bersejarah yang terkenal dengan benteng dan kastilnya yang luas. Melon dikeramatkan karena hidrasi yang memberi kehidupan, dan di zaman modern, buahnya masih dikonsumsi di daerah kering Kazakhstan dan Uzbekistan sebagai sumber air. Banyak varietas melon yang ditanam secara lokal, termasuk Ethiopia, dengan bangga dipajang di alun-alun kota dan pasar selama festival, dan buahnya sering disusun menjadi tumpukan pahatan besar sebagai hiasan. Pedagang juga membangun kios untuk menjual melon segar, jus melon, manisan melon, melon kering, dan acar melon. Selain pengambilan sampel melon, banyak festival menampilkan aktivitas unik, termasuk kontes makan melon, permainan catur yang dimainkan dengan melon kecil, dan kompetisi bowling melon.

Geografi / Sejarah


Melon Ethiopia adalah turunan dari varietas melon purba yang berasal dari Asia Tengah dan dikembangkan di Rusia pada tahun 2013. Kultivar yang cukup baru dipilih karena kemampuannya untuk ditanam di iklim sedang, kemampuan penyimpanan yang lebih lama, dan ketahanan terhadap penyakit. Melon juga dapat ditanam dari biji di ladang atau dibudidayakan di rumah kaca, tergantung pada lingkungan. Saat ini melon Ethiopia dibudidayakan di Rusia dan juga ditanam di seluruh Asia Tengah, termasuk Kazakhstan dan Uzbekistan.



Pesan Populer