Mahoni Fruit

Mahoni Fruit





Deskripsi / Rasa


Buah mahoni bervariasi ukurannya tergantung umur pohonnya, tetapi rata-rata buahnya berkisar antara panjang 11-39 sentimeter dan diameter 6-12 sentimeter. Buah lonjong hingga bulat telur semi-kasar, berkayu, dan kokoh dengan permukaan bertekstur coklat-abu-abu muda, dan menempel tegak di cabang-cabang pohon pada tangkai berbulu halus. Saat buah matang, ada 4-5 katup yang terbelah, menampakkan 22-71 biji yang berlapis rapat dan memiliki bentuk bersayap berwarna coklat tua. Biji ini rata-rata panjangnya 7-12 sentimeter dan memiliki rasa yang pahit.

Musim / Ketersediaan


Buah mahoni tersedia sepanjang tahun, dengan berbagai musim di daerah tropis di seluruh dunia.

Fakta Terkini


Buah mahoni, secara botani diklasifikasikan sebagai Swietenia macrophylla, tumbuh di pohon besar dan meranggas yang tingginya bisa mencapai empat puluh meter dan merupakan anggota keluarga Meliaceae. Dikenal juga sebagai buah Langit karena kebiasaan tumbuh tegak buahnya, Mahoni diterjemahkan dari bahasa Indonesia menjadi 'mahoni' dan merupakan pohon yang terkenal dengan kayunya. Pohon mahoni sebagian besar digunakan untuk membuat furnitur kelas atas, tetapi bijinya juga telah digunakan sebagai obat herbal di Asia dan Amerika Selatan sejak zaman kuno. Selain kayu dan bijinya, pohon mahoni digunakan sebagai tanaman hias di Malaysia dan Indonesia serta menjadi pohon favorit untuk ditanam di taman halaman belakang.

Nilai gizi


Biji mahoni mengandung flavonoid, yaitu antioksidan yang dapat membantu menghilangkan radikal bebas dan racun dalam tubuh. Bijinya juga mengandung saponin yang dapat membantu melindungi tubuh dan secara umum bijinya memberikan nutrisi yang memiliki sifat anti inflamasi.

Aplikasi


Buah mahoni dapat dikeluarkan dari cabang pohon sebelum buah retak terbuka, atau jika buah telah retak maka bijinya dapat diambil saat jatuh ke tanah. Buah-buahan biasanya digunakan untuk bijinya, yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk halus. Bubuk ini kemudian dapat dicampur ke dalam air panas sebagai teh atau dimasukkan ke dalam cairan lain dan dikonsumsi sebagai minuman obat. Tergantung pada kematangan buah dan bijinya, beberapa biji juga dapat dikonsumsi langsung dari pohonnya tetapi bisa sangat pahit. Untuk membantu mengencerkan rasa pahit, Mahoni sering dicampur dengan madu, gula, atau jahe. Biji mahoni yang telah dikeringkan menjadi bubuk dapat bertahan lebih dari setahun jika disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap.

Info Etnis / Budaya


Biji mahoni telah digunakan selama ratusan tahun dalam pengobatan tradisional Asia Tenggara dan Amerika Selatan dan sangat dihargai karena kemampuannya dalam membersihkan dan melindungi dari radikal bebas. Bijinya biasanya dibuat menjadi teh herbal dan dipercaya dapat membantu meningkatkan sirkulasi, meningkatkan kekebalan, dan menjaga kadar insulin. Biji mahoni juga digunakan di Asia Tenggara sebagai pengusir serangga alami dan dicerna dan dioleskan pada kulit untuk mengusir nyamuk. Tradisi penggunaan Mahoni ini terutama dilokalisasi di daerah tempat pohon itu ditanam sampai benih tersebut mendapat pengakuan global pada tahun 1990-an ketika petugas kesehatan mulai menjual benih secara komersial dalam bentuk bubuk dan kapsul.

Geografi / Sejarah


Buah mahoni berasal dari hutan tropis Meksiko dan Amerika Selatan dan telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Pohon-pohon tersebut kemudian diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1870 dan penanaman dimulai di perkebunan di Jawa sekitar tahun 1897. Saat ini pohon Mahoni banyak ditemukan di Asia Tenggara, dan banyak perkebunan sekarang menanam pohon untuk mendapatkan kayu berkualitas tinggi sebagai sumber pendapatan yang signifikan. Pohon mahoni dapat ditemukan di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, India, Filipina, Laos, Sri Lanka, Kepulauan Pasifik, Meksiko, Panama, Peru, Brasil, Bolivia, dan wilayah lain di Amerika Tengah dan Selatan.



Pesan Populer