Daun Moroheiya

Moroheiya Leaves





Deskripsi / Rasa


Daun Moroheiya berukuran kecil sampai sedang dan berbentuk bulat telur sampai elips dengan panjang rata-rata 4-15 cm dan lebar 2-5 cm. Daun hijau tua tumbuh dalam pola bergantian, bergigi di sekelilingnya, dan meruncing ke suatu titik di ujung non-batang. Ada juga tulang belakang tengah yang menjalar melalui daun dengan 3-5 vena menyebar ke seluruh. Daun Moroheiya memiliki rasa yang ringan, sedikit pahit, dan bersahaja. Saat dimasak, kekentalan daunnya akan menjadi berlendir dan lengket, mirip dengan okra yang dimasak.

Musim / Ketersediaan


Daun Moroheiya tersedia pada musim panas hingga awal musim gugur.

Fakta Terkini


Daun Moroheiya, yang secara botani diklasifikasikan sebagai Corchorus olitorius, tumbuh pada ramuan tahunan yang tingginya bisa mencapai empat meter dan merupakan anggota keluarga Tiliaceae. Juga dikenal sebagai Jew's Mallow, Moroheiga, Mulukhiya, Bush okra, dan bayam Mesir, daun Moroheiya adalah makanan populer untuk mengentalkan sup di Afrika dan Timur Tengah. Selain kemampuannya mengental, Moroheiya juga dibuat menjadi bubuk dan digunakan untuk membuat mie vegetarian bergizi tinggi.

Nilai gizi


Daun Moroheiya merupakan sumber beta-karoten, protein, vitamin E, vitamin C, kalsium, dan quercetin flavonoid yang sangat baik. Tekstur Moroheiya yang berlendir merupakan hasil dari musin yang dapat melindungi selaput lambung dan membantu mencegah gangguan pencernaan.

Aplikasi


Daun moroheiya paling cocok untuk aplikasi yang dimasak seperti merebus dan menumis. Daun Moroheiya sebagian besar direbus dan digunakan sebagai pengental dalam sup dan semur. Mereka juga digunakan untuk membuat jus bergizi. Di Jepang, mereka direbus dan digunakan di Ohitashi, yang merupakan lauk nabati dengan kecap. Mereka juga dapat digunakan untuk membuat tempura, tumis, dan hidangan yang diasinkan dengan saus ponzu dan serpihan bonito kering. Daun Moroheiya cocok dipadukan dengan rempah-rempah seperti ketumbar, cabai, kari, dan masala, aromatik seperti bawang putih, jahe, dan bawang merah, daging seperti daging sapi, domba, udang, dan ikan, tomat, kentang, lemon, kacang tunggak, dan saus. seperti kecap, ponzu, dan wasabi. Daun moroheiya dapat disimpan selama beberapa hari jika dibungkus dengan tisu basah, dimasukkan ke dalam kantong plastik, dan disimpan di lemari es.

Info Etnis / Budaya


Namanya, Moroheiya berarti 'sayuran kerajaan' dalam bahasa Arab karena sup Moroheiya dikabarkan telah menyembuhkan raja yang sakit. Selain itu, selama bertahun-tahun di Mesir kuno, raja adalah satu-satunya orang yang diizinkan makan Moroheiya. Ini akhirnya akan tersedia untuk umum dan digunakan di banyak hidangan tradisional Mesir termasuk Molokhiya. Hidangan ini memotong daun dan merebusnya dengan daging dan rempah-rempah. Setelah campuran sup mengental, disajikan di atas nasi, roti pipih, dan acar sayuran. Molokhiya sekarang dianggap sebagai salah satu hidangan nasional Mesir.

Geografi / Sejarah


Moroheiya adalah tanaman asli Afrika yang telah digunakan sejak zaman kuno. Moroheiya juga dinikmati di seluruh negara Levantine, dan Kasuke Imori memperkenalkan Moroheiya ke Jepang pada 1980-an. Saat ini daun Moroheiya dapat ditemukan di pasar segar di Afrika, Asia, dan Timur Tengah.


Ide Resep


Resep yang mengandung Daun Moroheiya. Satu paling mudah, tiga lebih sulit.
Cookpad Tahu Dingin dengan Mulukhiyah (Daun Moroheiya)
Peternakan Echigo Gaya Mesir Moroheiya
Taste With The Eyes Sup Mie dengan Shiitake & Moroheiya
Cookpad Salad Moroheiya Jepang

Pesan Populer