Buah Rambai

Rambai Fruit





Deskripsi / Rasa


Buah rambai berukuran kecil, diameter rata-rata 2-3 sentimeter, lonjong, bulat, bentuk lonjong, tumbuh di sepanjang cabang panjang dan ramping dengan untaian tebal. Kulitnya kencang, semi-tipis, mudah dikupas, dan tergantung pada varietasnya, warnanya berkisar dari salmon, coklat, hingga kuning dan memiliki tekstur seperti beludru. Saat matang, kulit akan sedikit mengerut dan menjadi lembut sebagai tanda buah sudah matang. Di bawah kulit, daging biasanya dibagi menjadi 3-5 segmen dan memiliki permukaan halus dan halus yang berisi daging buah putih yang berair, licin, dan bening. Di dalam ruas daging terdapat biji kecil, pipih, berwarna coklat yang menempel erat pada daging buah. Buah rambai bersifat ringan dan sedikit asam dengan rasa asam manis.

Musim / Ketersediaan


Rambai, tergantung pada daerah tempat tumbuhnya, tersedia pada musim panas dan musim dingin.

Fakta Terkini


Rambai, secara botani diklasifikasikan sebagai Baccaurea motleyana, adalah buah-buahan kecil yang tumbuh di pohon cemara yang tingginya bisa mencapai delapan belas meter dan termasuk dalam keluarga Phyllanthaceae. Juga dikenal sebagai Rambi, ada banyak varietas Rambai yang ditemukan di hutan tropis di seluruh Asia Tenggara dan dianggap sebagai buah hutan yang tidak dibudidayakan secara komersial dalam skala luas. Kebanyakan ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias dan ditemukan di alam liar, Rambai disukai karena rasanya yang manis dan asam dan dikonsumsi segar, dimasak menjadi selai dan kari, atau dibuat menjadi anggur.

Nilai gizi


Buah rambai mengandung beberapa vitamin C, fosfor, kalium, magnesium, kalsium, dan vitamin B2.

Aplikasi


Rambai paling cocok untuk aplikasi mentah dan matang seperti merebus dan menumis. Buahnya yang kecil mudah dikupas dan dapat dikonsumsi segar begitu saja, menyedot dagingnya dan menyemburkan bijinya, atau bisa juga dicampur menjadi ulam yaitu terasi dengan jeruk nipis dan cabai. Rambai juga dapat dicampur menjadi minuman, difermentasi menjadi minuman keras, diasamkan dan disajikan di atas hidangan kari, dicampur menjadi semur, atau dimasak menjadi pengawet dengan gula. Selain daging buahnya, kulit buahnya bisa dimakan dan bisa dikeringkan, digiling, dan dijadikan bumbu sebagai pengganti kunyit. Rambai cocok dipadukan dengan ikan, udang, unggas, serai, cabai, dan santan. Buah akan disimpan selama beberapa hari jika disimpan pada suhu kamar.

Info Etnis / Budaya


Pohon rambai sering ditanam di Asia Tenggara sebagai penghias pekarangan belakang dan sebagai sumber peneduh. Cabang-cabangnya tersebar luas dan menyediakan dahan yang cukup untuk dipanjat dan didiami oleh anak-anak kecil. Banyak penduduk lokal di Malaysia yang mengenang mimpi siang hari di pepohonan pada sore hari yang hangat dan makan buah segar dari dahannya. Kayu pohon rambai juga digunakan sebagai bahan bangunan pagar, dan kulit kayunya digunakan untuk membantu mengurangi gejala yang berhubungan dengan infeksi mata dan sebagai bahan pelembut dalam lotion.

Geografi / Sejarah


Rambai adalah tanaman asli Asia Tenggara dan telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Pohon itu kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya melalui migrasi dan ekspansi manusia, tetapi seiring waktu Rambai tetap terlokalisasi di hutan dan kebun rumah dan tidak dibudidayakan dalam skala besar. Saat ini buah Rambai dapat ditemukan di pasar lokal di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bail, Thailand, Filipina, dan Semenanjung Malaysia.



Pesan Populer