Apel Ranetka

Ranetka Apples





Deskripsi / Rasa


Buah apel ranetka berukuran kecil, bulat, berbentuk kerucut, hingga lonjong, rata-rata berdiameter 2-4 sentimeter, dan memiliki bentuk agak seragam, tumbuh berkelompok menempel pada batang berwarna coklat panjang dan ramping. Kulitnya kencang, halus, seperti lilin, dan memiliki dasar kuning kehijauan, ditutupi bercak merah cerah dari blush on dan striping. Bergantung pada varietas tertentu, jumlah perona pipi merah dan pewarnaan akan bervariasi. Di bawah permukaan, dagingnya padat, renyah, kasar, dan warnanya berkisar dari gading, putih, hingga hijau-kuning pucat. Apel ranetka umumnya dianggap terlalu asam, sepat, dan tidak enak saat mentah. Apel sebaiknya dimasak, dan bila dipasangkan dengan pemanis, dagingnya menghasilkan rasa asam manis yang enak dengan nada tajam yang halus.

Musim / Ketersediaan


Apel ranetka dipanen pada musim gugur dan dapat disimpan hingga awal musim semi.

Fakta Terkini


Apel ranetka, yang secara botani diklasifikasikan sebagai Malus baccata, adalah buah asam kecil yang tumbuh di pohon berbunga dan termasuk dalam keluarga Rosaceae. Nama Ranetka adalah deskripsi umum yang digunakan untuk berbagai varietas apel yang dikembangkan dari berbagai persilangan apel Siberia dengan varietas Eropa dan Cina. Kultivar apel ini awalnya dibiakkan agar memiliki ketahanan yang meningkat terhadap embun beku, dan dengan kreasi mereka, mereka juga disukai oleh petani karena ketahanannya terhadap kekeringan, kemampuan beradaptasi, dan hasil yang tinggi. Di dunia barat, apel ranetka dikenal sebagai crabapples, yang merupakan nama yang diambil dari keawetan dan keuletan pohon buahnya, namun nama baru tersebut tetap terlokalisasi di barat dan tidak diadopsi ke dalam pertanian Asia. Apel ranetka biasanya ditanam di dacha, yang merupakan lahan pribadi yang digunakan untuk berkebun di seluruh Rusia dan Asia Tengah, dan merupakan buah serbaguna yang banyak digunakan dalam aplikasi kuliner untuk penyedap rasa asamnya.

Nilai gizi


Apel ranetka adalah sumber vitamin C yang sangat baik, yang merupakan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan produksi kolagen di dalam tubuh. Buahnya juga mengandung serat, kalium, vitamin A, dan kalsium.

Aplikasi


Apel ranetka paling cocok untuk aplikasi yang dimasak seperti merebus, merebus, dan memanggang. Buah kecil asam sering dimasak dengan gula, madu, sirup maple, atau molase untuk mempermanis rasanya, dan apel biasanya direbus dan dihaluskan menjadi saus apel, dipanggang menjadi tart, pai, dan turnovers, atau dimasak menjadi pengawet dan selai. Apel ranetka juga bisa dimasak menjadi kentang tumbuk, disajikan dengan daging panggang, direbus sebagai makanan penutup, ditekan menjadi cider keras, anggur, dan jus, atau dicampur menjadi pure sebagai makanan bayi. Selain olahan segar, apel bisa dikeringkan atau dikalengkan dalam sirup untuk penggunaan yang lebih lama. Apel ranetka cocok dipadukan dengan daging seperti babi, unggas, dan sapi, kayu manis, ketumbar, timi, adas bintang, gula merah, sirup maple, madu, vanila, cranberry, dan ubi jalar. Buah segar akan bertahan 1-3 bulan jika disimpan utuh dan tidak dicuci dalam kantong plastik di tempat sejuk, kering, dan gelap seperti laci lemari es yang lebih renyah.

Info Etnis / Budaya


Apel ranetka sangat disukai untuk membuat selai. Buah-buahan kecil memiliki kandungan pektin yang tinggi secara alami, yang membantu memperkuat konsistensi kental dan sirup selai. Pembuatan selai adalah kegiatan musim gugur tradisional di rumah tangga Rusia sebagai cara untuk mengawetkan buah-buahan untuk musim dingin yang akan datang. Seni merebus buah dengan pemanis telah hadir di Rusia selama ratusan tahun, dan buahnya sering dipotong kasar atau dibiarkan dalam potongan yang lebih besar untuk menciptakan konsistensi semi transparan dan lebih kental. Selai apel ranetka populer disajikan dengan teh, terutama teh hitam, dan selai terkadang dibumbui dengan jahe, vanilla, kayu manis, atau lemon. Selai juga biasa disajikan di atas pancake, roti, dan makanan yang dipanggang. Selain penggunaan kuliner, pohon apel Ranetka sering ditanam di taman Rusia karena menghasilkan bunga harum yang menarik banyak penyerbuk untuk membantu mendorong panen varietas apel di sekitarnya yang lebih melimpah. Pohon yang kuat, tahan dingin, dan tahan kekeringan juga digunakan untuk penanaman perkotaan di seluruh kota metropolitan dan terlihat berjajar di jalan setapak, taman, dan alun-alun kota.

Geografi / Sejarah


Apel ranetka pertama kali dikembangkan di Asia Tengah dan Rusia pada awal abad ke-20 dan dibuat dari berbagai persilangan varietas apel Siberia, Cina, dan Eropa. Saat ini, apel Ranetka terutama ditemukan di Siberia, Rusia, terutama di Omsk, Ural, Altai, Novosibirsk, dan Krasnoyarsk, dan juga dapat ditemukan melalui petani lokal di Asia Tengah, Cina, Mongolia, dan India. Apel Ranetka pada foto di atas ditemukan di Pasar Hijau Almaty di Kazakhstan dan dibeli dari penjual apel lokal yang menanam buahnya di kaki bukit pegunungan Ile Alatau, di sebelah desa Issyk.



Pesan Populer