Pisang berbiji

Seeded Bananas





Deskripsi / Rasa


Pisang berbiji tumbuh dalam tandan 12 sampai 18 buah pisang dengan 5 sampai 7 tangan atau tandan per tangkai. Setiap buah memiliki empat sisi yang berbeda dan meruncing ke satu titik di setiap ujungnya. Ukuran buahnya bisa berkisar antara 20 hingga 30 sentimeter, tergantung pada jumlah curah hujan musiman. Kulit tebal matang dari hijau menjadi kuning dan terus mematangkan tanaman. Dagingnya keras, harum dan manis serta berisi biji-biji kecil dan bulat keras.

Musim / Ketersediaan


Pisang berbiji tersedia sepanjang tahun di Indonesia.

Fakta Terkini


Pisang berbiji, atau dikenal sebagai Pisang Liar atau Pisang Batu, secara botani diklasifikasikan sebagai Musa balbisiana atau Musa brachycarpa. Semua pisang modern dan pisang raja merupakan keturunan dari spesies ini dan spesies liar lainnya, Musa acuminata. Di Indonesia, di mana Pisang berbiji paling banyak ditemukan, mereka disebut Pisang Batu atau Klutuk. Nama Klutuk berasal dari bunyi “klu-tuk” yang dikeluarkan biji-bijian saat dimakan.

Nilai gizi


Pisang berbiji tinggi serat makanan, kalium, dan karbohidrat. Buah ini juga merupakan sumber vitamin A dan B. Buah muda kaya akan tanin dan saponin.

Aplikasi


Karena banyaknya biji dalam Pisang Berbiji, mereka tidak dimakan seperti pisang tanpa biji. Pisang berbiji muda dikupas, dibuang bijinya dan digunakan untuk membuat rujak manis, hidangan tradisional di Jawa dengan variasi di seluruh Indonesia. Salad buah dibuat dengan mentimun lokal, mangga, belimbing, apel atau pir dan diberi saus pedas manis yang terbuat dari kacang tumbuk, daging pisang berbiji muda, cabai, asam, kecap ikan dan gula. Pisang berbiji diiris tipis-tipis agar batunya mudah dikeluarkan. Pisang matang dikupas, dan dagingnya dipisahkan dari bijinya dan digunakan untuk memanggang dan untuk minuman atau smoothie. Orang Jawa setempat telah menggunakan pisang berbiji untuk masalah pencernaan dan sakit perut selama berabad-abad. Pisang berbiji dapat disimpan pada suhu kamar hingga dua minggu tergantung pada tingkat kematangannya.

Info Etnis / Budaya


Pisang liar sangat penting untuk kesehatan tanaman pisang dunia. Semua pisang modern yang ditanam secara komersial tidak berbiji dan umumnya satu varietas, cavendish, yang hanya dapat diperbanyak melalui stek dari tanaman induk. Semua tanaman induk berisiko terserang penyakit atau hama yang berpotensi memusnahkan semuanya. Para peneliti bergantung pada pisang liar untuk variasi genetik dan penyakit alami serta ketahanan hama yang mereka kembangkan selama ribuan tahun evolusi. Menciptakan varietas pisang hibrida dari varietas liar dan tanpa biji memungkinkan variasi spesies yang lebih besar.

Geografi / Sejarah


Pisang berbiji merupakan tanaman asli Asia Tenggara, khususnya Jawa dan sebagian Indonesia membentang ke timur hingga Filipina. Pisang liar seperti pisang berbiji adalah nenek moyang awal cavendish modern dan varietas tanpa biji lainnya. Di Indonesia terdapat keragaman varietas M. balbisiana seperti pseudostem hitam dari Pisang Klutuk Wulung atau Pisang Roti dan Pisang Pataga yang buahnya lebih kecil dan tandannya lebih besar. Di luar daerah tropis Indonesia, Malaysia dan Singapura, jenis pisang liar terbatas pada penggunaan hias di daerah tropis dan subtropis seperti Hawaii, New Guinea, Suriname, dan India. Mereka diperkenalkan ke Hawaii pada akhir 1800-an dari Filipina. Pisang berbiji kemungkinan besar ditemukan di pasar di Jawa Timur dan Kalimantan.



Pesan Populer