Alpukat Uganda

Ugandan Avocados





Deskripsi / Rasa


Alpukat Uganda secara genetik beragam dan diwakili oleh berbagai varietas yang berbeda dalam ukuran, bentuk, warna, dan rasa. Buahnya bisa bulat, lonjong, memanjang, hingga berbentuk buah pir dan umumnya memiliki pangkal bulat yang agak meruncing ke leher dengan ujung melengkung. Kulitnya juga bervariasi dari hijau hingga ungu tua, hampir hitam, dan bisa tebal hingga tipis, bertekstur, dan kasar hingga mengkilap. Di bawah permukaan, dagingnya padat, kering, lembut, encer, hingga berserat, dengan warna mulai dari hijau pucat hingga kuning-hijau. Alpukat Uganda akan menunjukkan profil rasa yang bervariasi, tergantung pada varietasnya, dan biasanya seperti kacang dan sedikit manis.

Musim / Ketersediaan


Alpukat Uganda tersedia sepanjang tahun, dengan musim puncak selama musim hujan pertama tahun ini di Uganda.

Fakta Terkini


Alpukat Uganda, yang secara botani diklasifikasikan sebagai Persea americana, adalah deskripsi umum yang digunakan untuk berbagai varietas alpukat yang termasuk dalam keluarga Lauraceae. Di Uganda, alpukat secara lokal dikenal sebagai Ova, dan pohon buah-buahan banyak ditemukan di seluruh negeri, ditanam oleh pertanian kecil dan tukang kebun rumahan. Dengan budidaya skala kecil yang tersebar luas ini, banyak varietas baru telah diciptakan dari persilangan yang tidak tercatat, menciptakan keanekaragaman genetik dalam jumlah besar. Buah-buahan yang ditanam secara lokal ini biasanya dijual di pasar lokal dan sangat disukai karena rasanya yang kaya, tetapi ada juga gerakan di seluruh negeri menuju peningkatan budidaya untuk ekspor. Pedagang grosir Belanda telah menjalin hubungan dengan petani Uganda untuk membudidayakan dan mengekspor varietas alpukat yang lebih terkenal ke Eropa. Petani Uganda saat ini memfokuskan upaya mereka untuk membudidayakan varietas seperti semil, buluh, fuerte, bacon, dan hass, dengan hass menjadi kultivar yang paling menguntungkan dan penting secara ekonomi karena merupakan varietas teratas di pasar Eropa.

Nilai gizi


Alpukat Uganda adalah sumber potasium yang sangat baik, yaitu mineral yang dapat membantu menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh dan merupakan sumber vitamin A, C, E, dan K, magnesium, dan asam folat yang baik. Buah-buahan juga dianggap sebagai 'pendorong nutrisi' karena memungkinkan tubuh menyerap lebih banyak nutrisi yang larut dalam lemak bila dikonsumsi dengan sumber lain.

Aplikasi


Alpukat Uganda paling cocok untuk aplikasi mentah karena daging buahnya yang lembut dan lembut dipamerkan saat diiris dan dikonsumsi segar, di luar kendali. Buah-buahan biasanya disajikan mentah dalam salad hijau, buah, dan kentang, atau dapat dihaluskan dengan ringan menjadi bungkus dan sandwich. Alpukat Uganda juga bisa dihaluskan menjadi saus dengan jus lemon, vermouth, bawang putih, cabai rawit, dan fillet ikan teri dan disajikan dengan keripik kentang, sayuran, atau irisan kelapa kering. Kandungan lemak tinggi dari beberapa varietas alpukat Uganda berpadu dengan baik dengan buah dan sayuran asam seperti tomat, menciptakan salad kachumbari yang terkenal. Campuran tomat dan bawang ini diaduk dengan ketumbar, alpukat, dan jus jeruk nipis, dan banyak dikonsumsi di seluruh Uganda disajikan dengan hidangan utama nasi dan daging panggang. Alpukat Uganda cocok dengan kacang tanah, terong, wortel, jagung, bawang merah, daging seperti kambing, daging sapi, dan unggas, ketumbar, kayu manis, paprika, pisang raja, dan singkong. Buah segar akan matang pada suhu kamar, dan setelah matang, dapat disimpan selama 2 hingga 3 hari lagi di lemari es.

Info Etnis / Budaya


Uganda dikenal sebagai “sekeranjang buah” Afrika Timur dan dianggap sebagai penghasil buah dan sayuran terbesar kedua di sub-Sahara Afrika. Alpukat tumbuh dengan baik di tanah subur dan iklim tropis negara itu, menjadikannya pohon populer yang dibudidayakan di rumah, kebun kecil, dan kompleks. Ada banyak varietas berbeda yang ditanam di pekarangan rumah, dan buahnya telah menjadi pelengkap yang umum untuk makanan tradisional yang berpusat pada karbohidrat. Di Uganda, alpukat dipandang sebagai bahan yang mengenyangkan dan bergizi serta sering diiris dan disajikan segar dengan nasi dan kacang-kacangan, roti, pasta, daging panggang, dan kentang.

Geografi / Sejarah


Alpukat berasal dari Meksiko selatan dan telah dibudidayakan di seluruh Amerika Tengah dan Selatan sejak zaman kuno. Dengan kedatangan para penjelajah Eropa, alpukat kemudian diperkenalkan ke wilayah tropis di seluruh dunia, termasuk Singapura, pada pertengahan abad ke-19. Varietas alpukat diyakini telah dibawa dari Singapura ke Uganda pada awal abad ke-20, di mana mereka mulai dibudidayakan secara ekstensif di iklim tropis. Saat ini alpukat Uganda terutama ditanam di seluruh wilayah utara, barat, dan timur dan dibudidayakan melalui pertanian kecil, pusat penelitian pertanian tertentu, dan di kebun rumah. Alpukat Uganda dijual secara lokal di pasar segar dan juga diekspor ke Kanada, Rusia, Mesir, Swedia, Spanyol, Norwegia, dan Qatar. Mereka juga banyak diimpor ke Belanda melalui pedagang grosir Belanda dan diekspor kembali ke negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Jerman.



Pesan Populer