Bit Putih

White Beets





Deskripsi / Rasa


Bit putih umumnya berbentuk bulat hingga akar kerucut, dengan diameter rata-rata 5 hingga 12 sentimeter, tetapi penampilan bit dapat bervariasi tergantung pada varietas spesifik dan kondisi pertumbuhan. Menempel pada akarnya juga terdapat pucuk daun memanjang bergelombang yang tebal, renyah, dan berwarna hijau tua, tumbuh dengan pola roset. Kulit akar agak kasar, kencang, dan berwarna krem, kadang tertutup goresan, bekas luka, dan rambut akar. Di bawah permukaan, dagingnya padat, renyah, dan putih dengan cincin konsentris samar. Bit putih, saat dimasak, mengembangkan konsistensi yang lembut dan empuk dengan rasa yang lembut, agak manis, dan netral.

Musim / Ketersediaan


Bit putih tersedia sepanjang tahun.

Fakta Terkini


Bit putih, secara botani diklasifikasikan sebagai Beta vulgaris, adalah akar yang dapat dimakan milik keluarga Amaranthaceae. Ada banyak varietas berbeda yang umumnya diberi label sebagai bit putih di pasar lokal, dan akar pucat dianggap sebagai kultivar bit yang lebih langka, sering dibayangi oleh padanan merah, bergaris, dan oranye. Bit putih paling terkenal dengan bit gula, yang merupakan salah satu varietas bit putih yang digunakan secara global untuk produksi gula komersial. Selain bit gula, varietas bit putih lainnya semakin populer di kalangan tukang kebun rumah karena rasanya yang lembut karena akar pucat tidak memiliki rasa tanah dan tanah yang khas yang terkait dengan kultivar bit merah. Beberapa varietas bit Putih yang terkenal termasuk White Detroit, Albino, Avalanche, dan Blankoma. Bit putih dapat ditemukan dalam ukuran bayi dan juga ditanam hingga matang untuk digunakan baik dalam aplikasi kuliner mentah maupun yang dimasak.

Nilai gizi


Bit putih merupakan sumber serat yang baik, yang dapat membantu merangsang pencernaan dan juga mengandung beberapa vitamin C, mangan, folat, kalium, dan magnesium. Selain akarnya, pucuk daun yang berdaun hijau memberikan vitamin A dan C, yaitu antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan produksi kolagen, dan membantu mengurangi penurunan penglihatan. Mereka juga mengandung beberapa tembaga, besi, magnesium, dan kalsium.

Aplikasi


Bit putih paling cocok untuk aplikasi mentah dan matang seperti memanggang, merebus, mengukus, dan memanggang. Kulitnya harus dikupas dan dibuang sebelum dikonsumsi, dan setelah dibersihkan, dagingnya bisa diparut halus menjadi salad sebagai bahan yang garing atau diperas. Bit putih juga bisa dikukus dan dipotong-potong menjadi salad hijau musim dingin dan salad kentang, direbus menjadi sup, dimasak menjadi risotto, atau dipanggang dengan sayuran akar pahit untuk lauk manis dan gurih. Di Belanda, salad dingin yang dikenal sebagai koude schotel secara tradisional dibuat dengan bahan-bahan seperti bit merah atau putih, apel, keju, acar, daging, atau kentang untuk membuat hidangan manis dan tajam. Beberapa varietas bit putih juga bisa dimasak dan diperas untuk dibuat sirup dan gula, atau bisa juga dijadikan acar untuk penggunaan yang lama. Selain akarnya, bagian atas bit yang berwarna hijau bisa dicuci dan ditumis ringan sebagai lauk. Bit putih cocok dengan rempah-rempah seperti tarragon, peterseli, mint, dan dill, keju seperti parmesan, kambing, dan gruyere, almond, apel, jeruk bali, kentang, kacang pinus, dan yogurt. Akar akan bertahan 1-2 minggu jika disimpan utuh dan tidak dicuci di laci lemari es yang lebih tajam.

Info Etnis / Budaya


Bit putih kekurangan betalain, yaitu pigmen yang ditemukan dalam dagingnya yang memberi warna merah, oranye, dan kuning pada varietas bit lainnya. Pigmen ini bertindak sebagai antioksidan, tetapi juga berkontribusi pada rasa bit yang terpolarisasi, bersahaja, dan semi-pahit. Karena bit putih tidak mengandung rasa yang bersahaja ini, bit tersebut banyak dipasarkan di Amerika Serikat karena rasanya yang lembut dan manis untuk menarik konsumen yang biasanya tidak menyukai rasa dari kultivar bit lainnya. Akar juga dipromosikan karena kurangnya pigmen pewarnaan dalam jus mereka, yang biasanya dimiliki oleh varietas bit lainnya. Salah satu varietas bit putih, Avalanche, terkenal karena rasanya yang ringan dan memenangkan penghargaan All-American Selection Edible Vegetable pada tahun 2015. Pemenang All-American dipilih oleh panel juri ahli yang menguji pilihan rasa, kualitas, dan kualitasnya secara ekstensif. dan karakteristik pertumbuhan yang unggul.

Geografi / Sejarah


Bit putih diyakini berasal dari Eropa dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno. Meskipun asal muasal bit putih tidak diketahui, tanaman ini awalnya dikonsumsi untuk bagian atas yang berdaun hijau, dan akarnya dibuang dan digunakan sebagai pakan ternak. Konsumsi akar dengan rasa lembut menjadi populer selama tahun 1800-an, dan dengan ditemukannya kandungan gula bit yang tinggi, bit putih menjadi komoditas penting dalam perdagangan pertanian untuk pembuatan gula. Saat ini bit putih jarang ditemukan di pasar segar karena ditanam terutama untuk pemrosesan komersial di seluruh dunia. Beberapa varietas bit putih dapat ditemukan melalui pasar petani lokal di Eropa, Amerika Serikat, Amerika Selatan, Australia, dan Afrika, dan benih kultivar bit putih juga dijual melalui katalog benih online untuk digunakan di kebun rumah.



Pesan Populer