Buah Tampoi

Tampoi Fruit





Deskripsi / Rasa


Tampoi tumbuh di batang hijau yang panjang langsung dari batang dan dahan pohon. Buahnya berukuran 5 sampai 7 sentimeter dan pipih di kedua ujungnya, dengan tekstur halus, kulit oranye kecoklatan. Di bawah kulit terletak empulur tebal dan rongga berongga berisi daging putih segar atau tembus cahaya, tersegmentasi. Setiap segmen yang dapat dilepas berisi benih besar, berwarna coklat, dan tidak bisa dimakan. Tampoi berair dan memiliki rasa asam manis yang sedikit bersahaja.

Musim / Ketersediaan


Buah tampoi tersedia sepanjang tahun dengan puncak musim di musim dingin dan awal musim semi.

Fakta Terkini


Buah Tampoi, juga dikenal sebagai Lara atau Kapul, secara botani dikenal sebagai Baccaurea macrocarpa. Buah Tampoi, di Malaysia, memiliki daging buah yang menyerupai manggis tetapi tidak berkerabat dan merupakan bagian dari famili Phyllanthaceae. Tampoi juga digunakan untuk menggambarkan buah berdaging tebal lainnya dari genus Baccaurea. Mereka berkerabat dekat dengan liposu dan rambai, yang memiliki kulit yang bisa dimakan.

Nilai gizi


Buah tampoi merupakan sumber fenol dan flavonoid yang bermanfaat dan mengandung karotenoid. Dagingnya mengandung antioksidan tingkat tinggi.

Aplikasi


Buah tampoi dimakan segar, setiap ruasnya dimakan mentah dan bijinya dikeluarkan. Untuk membuka kulit terluar, tusuk bagian atas dengan ibu jari atau gores di sekeliling bagian tengah dengan pisau tajam. Pisahkan kedua bagian untuk menampilkan bagian daging putih di dalamnya. Keluarkan daging dari polong dan pisahkan ruasnya. Dagingnya bisa ditambahkan ke semur, acar atau difermentasi untuk membuat anggur. Simpan Tampoi yang belum dibuka pada suhu kamar hingga seminggu. Daging bisa disimpan di lemari es selama beberapa hari.

Info Etnis / Budaya


Sampai saat ini, Tampoi hanya bisa ditemukan di alam liar atau di kebun rumah. Para petani di negara bagian Sarawak di Kalimantan telah membudidayakan dan membudidayakan Tampoi dalam pengaturan tipe kebun karena popularitas dan permintaan buahnya. Para petani di negara bagian Kelantan dan Pahang Malaysia di semenanjung Malaysia juga membudidayakan buah tropis. Pada tahun 2009, Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia (MARDI) membuat argumen untuk domestikasi Tampoi tidak hanya untuk keuntungan ekonomi tetapi juga sebagai upaya untuk melindungi spesies dari kepunahan.

Geografi / Sejarah


Tampoi adalah tanaman asli pulau Kalimantan dan memiliki rentang alam yang meliputi semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera, dan Jawa. Setidaknya ada 50 spesies berbeda dalam genus Baccaurea, yang semuanya berasal dari daerah yang sama. Tampoi adalah spesies yang paling dibudidayakan dan paling populer di genus. Buah cangkang keras sangat populer di kalangan masyarakat Iban di Sarawak dan Semelai dari Pahang di Malaysia, yang menggunakan buah tersebut untuk membuat anggur untuk perayaan mereka. Tampoi dapat ditemukan di pasar-pasar di seluruh Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Malaysia.


Ide Resep


Resep itu antara lain Buah Tampoi. Satu paling mudah, tiga lebih sulit.
Youtube Tampoi

Pesan Populer