Buah Cannonball

Cannonball Fruit





Deskripsi / Rasa


Buah meriam berukuran sedang hingga besar, rata-rata berdiameter 12 hingga 25 sentimeter, dan memiliki bentuk bulat, agak seragam dengan rasa yang berat. Kulitnya tebal, keras, dan padat, dengan permukaan abu-abu yang kasar dan bertekstur. Setelah cangkangnya pecah, aroma tajam dan tajam dilepaskan, dan dagingnya kenyal, berair, dan lembut, membungkus ratusan biji kecil. Satu buah bisa berisi hingga 300 biji, dan begitu daging putihnya terpapar udara, ia akan teroksidasi menjadi rona biru kehijauan. Buah Cannonball memiliki rasa asam yang khas dengan aroma apel asam, karet, dan musk. Dibutuhkan waktu hingga 18 bulan agar buahnya berkembang sempurna, tumbuh di batang seperti sulur, dan buahnya hanya akan matang saat terhubung ke pohon. Pohon cannonball juga dikenal dengan bunganya yang besar dan mencolok dengan warna merah jambu, merah, oranye, dan kuning yang beraneka ragam.

Musim / Ketersediaan


Buah meriam ditemukan sepanjang tahun di daerah tropis di seluruh dunia.

Fakta Terkini


Buah meriam, yang secara botani diklasifikasikan sebagai Couroupita guianensis, adalah buah bulat yang tidak biasa yang tumbuh dari batang pohon gugur milik keluarga Lecythydaceae. Pohon Cannonball tumbuh subur di iklim tropis hingga subtropis di seluruh dunia dan terutama ditanam sebagai varietas hias, ditanam di kebun raya, taman, dan di beberapa lingkungan. Pohon cannonball dapat menghasilkan lebih dari 150 buah sekaligus, dan saat mekar, pepohonan dapat diselimuti oleh lebih dari 1.000 bunga aromatik berwarna cerah. Bunga dan buahnya juga tumbuh langsung dari batang pohon, bukan dari dahannya, memberikan tampilan yang berbeda secara visual pada pohon itu. Pohon cannonball mendapatkan namanya dari buahnya yang kasar, coklat, dan bulat, yang penampilannya mirip dengan bola meriam. Legenda juga mengatakan bahwa ketika buah jatuh ke tanah dan retak terbuka, mereka menciptakan bunyi keras yang diduga terdengar seperti bola meriam yang jatuh. Pohon bola meriam dikenal dengan banyak nama daerah lainnya, termasuk pohon Kanon, Ayahuma, Nagalingam, Granadillo de las Huacas, dan pohon Sala. Buahnya bisa dimakan saat matang, tetapi biasanya tidak dikonsumsi karena bau menyengat yang keluar dari daging.

Nilai gizi


Buah Cannonball belum dipelajari karena khasiat nutrisinya dan hanya diketahui mengandung sedikit gula dan asam, seperti sitrat, malat, dan tartarat. Dalam pengobatan tradisional Amerika Selatan, daging buahnya digunakan untuk mendisinfeksi luka dan dikonsumsi sebagai pereda batuk.

Aplikasi


Buah cannonball hanya dapat dimakan saat matang dan tidak boleh dikonsumsi saat mentah karena beberapa konsumen mungkin mengalami reaksi alergi terhadap buah muda. Buah yang matang biasanya akan jatuh dari pohon saat matang dan akan pecah, menampakkan daging buah yang pedas. Sementara daging buah Cannonball yang matang dianggap dapat dimakan saat mentah, buah ini terutama dikonsumsi pada saat kelaparan karena dagingnya berbau tengik dan busuk. Ada sangat sedikit kegunaan yang dilaporkan untuk buah-buahan tersebut, tetapi di desa-desa terpencil di India, dagingnya dicampur menjadi minuman dan digunakan sebagai obat alami melawan penyakit. Di Jamaika, buah-buahan terkadang digunakan untuk membuat anggur. Di seluruh dunia, buah Cannonball digunakan sebagai pakan ternak untuk ternak seperti ayam atau babi. Buah meriam harus dikonsumsi segera setelah matang karena bau buah akan semakin kuat seiring berjalannya waktu.

Info Etnis / Budaya


Pohon bola meriam dikenal sebagai Shiv Kamal atau Kailashpati di India dan dianggap sebagai simbol Siwa, dewa terkenal yang merupakan bagian dari tiga serangkai Hindu. Siwa sering digambarkan dalam gambar dengan ular kobra di lehernya, dan ada banyak arti berbeda dari ular simbolis, mulai dari manifestasi ego hingga cinta dan dominasi Siwa atas hewan. Banyak umat Hindu percaya bahwa bunga Cannonball menyerupai kobra berkerudung, simbol Siwa, dan pepohonan sering ditanam di kuil yang didedikasikan untuk Siwa di seluruh India. Saat pohon sedang mekar, bunganya juga dipersembahkan kepada Siwa dan digunakan sebagai hiasan di sekitar kuil.

Geografi / Sejarah


Pohon bola meriam berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan telah tumbuh liar selama ribuan tahun. Buah purba dikonsumsi utuh oleh hewan prasejarah, dan biji dari buah yang tertelan secara alami tersebar melalui kotoran hewan, memperluas habitat alami varietas tersebut. Buah keras juga diyakini telah diangkut oleh orang-orang yang bermigrasi awal ke daerah tropis di seluruh dunia. Pohon bola meriam dicatat dan dinamai oleh ahli botani Prancis Jean Baptiste Christophore Fusee Aublet pada tahun 1775, dan pohon tersebut terutama terlihat di alam liar atau dibudidayakan sebagai tanaman hias. Saat ini pohon Cannonball ditemukan di Thailand, Sri Lanka, Singapura, Indonesia, Malaysia, India, Jamaika, Kosta Rika, Bolivia, Venezuela, Peru, Panama, Ekuador, Honduras, Kolombia, Hawaii, dan Florida.



Pesan Populer