Maitake jamur berdaun

Mush Maitake Frondosa





Deskripsi / Rasa


Ukuran jamur maitake berkisar dari kecil hingga sangat besar, rata-rata 3-15 pon, tetapi dapat tumbuh hingga 100 pon. Tubuh buah memiliki dasar bawah tanah yang tidak dapat dimakan yang bertransisi menjadi batang bercabang tunggal dengan banyak tutup bergerombol yang menyerupai daun atau mawar seperti daun. Setiap tutupnya halus, seperti beludru, dan lembut dengan tepi bergelombang, dan warnanya bervariasi dari putih bersih, cokelat, hingga coklat tergantung pada seberapa banyak sinar matahari yang mereka terima sebelum panen. Di bawah tutupnya, ada banyak pori abu-abu kecil yang melepaskan spora ke udara untuk menyebar. Saat dimasak, jamur Maitake terasa gurih, agak keras, dan kenyal dengan rasa yang mirip kayu, bersahaja, dan pedas.

Musim / Ketersediaan


Jamur maitake liar tersedia di akhir musim panas hingga akhir musim gugur, sedangkan versi budidaya tersedia sepanjang tahun.

Fakta Terkini


Jamur maitake, yang secara botani diklasifikasikan sebagai Grifola frondosa, adalah jamur yang dapat dimakan yang dibudidayakan dan dibudidayakan untuk keperluan kuliner dan pengobatan. Juga dikenal sebagai jamur Hen of the Woods karena kemiripannya dengan bulu ayam, jamur Maitake memiliki banyak nama termasuk Klapperschwamm, Laubporling, Polypore en touffe, jamur Kumotake, kepala Ram, dan kepala Domba. Jamur maitake tumbuh subur di hutan kayu keras beriklim sedang dan biasanya ditemukan tumbuh dari akar mati pohon ek, elm, dan maple. Jamur ini digunakan di seluruh dunia dalam berbagai aplikasi kuliner dan juga digunakan dalam pengobatan tradisional karena kandungan gizinya yang tinggi



Pesan Populer