Buah Merah

Red Fruit





Deskripsi / Rasa


Buah merah berkisar dari kecil hingga besar, dengan diameter rata-rata 10 hingga 30 sentimeter dan panjang 30 hingga 120 sentimeter, dan penampilannya bervariasi tergantung varietasnya. Buahnya bisa tampak panjang dan sempit dengan bentuk silinder memanjang, atau bisa juga pendek dengan ujung membulat dan melengkung. Permukaan kulit buah terdiri dari bagian-bagian kecil yang melekat erat yang berisi biji-bijian kecil, membuat buah tampak berkerikil, kencang, dan bergelombang. Kulit juga menjadi matang dari hijau menjadi merah cerah, oranye, atau kuning, tergantung varietasnya. Di bawah lapisan bagian individu, ada pulpa putih, semi-berserat seperti spons. Buah merah memiliki konsistensi yang kaya dan berminyak, terutama saat dimasak, dan memiliki rasa obat yang ringan, manis, dan lembut.

Musim / Ketersediaan


Buah merah tersedia sepanjang tahun di beberapa daerah tertentu di Indonesia dan Papua Nugini.

Fakta Terkini


Buah merah, secara botani diklasifikasikan sebagai Pandanus conoideus, bentuknya luar biasa, buah tropis termasuk dalam keluarga Pandanaceae. Ada lebih dari tiga puluh varietas buah Merah yang ditemukan tumbuh liar, dengan ukuran, penampilan, dan warna yang bervariasi, tetapi hanya empat varietas yang secara tradisional digunakan dan dijual di pasar lokal. Buah merah dikenal dengan berbagai nama, termasuk Marita, Pandan Merah, Buah Merah, dan Kuansu. Tanaman ini juga disebut dengan 'Tree of Life', karena buahnya memberikan khasiat nutrisi dan minyak yang dapat digunakan sebagai obat, pelembab rambut, pewarna alami, dan penggosok kayu. Selain buah-buahan, daun tanaman digunakan untuk menenun dan membangun. Di luar daerah asalnya, buah merah jarang ditemukan dan tidak dibudidayakan secara komersial.

Nilai gizi


Buah merah merupakan sumber beta-karoten yang sangat baik, yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh untuk mengurangi peradangan dan membantu melindungi mata dari kehilangan penglihatan. Buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C dan E, serat, dan folat yang baik, serta menyediakan mineral seperti kalium, tembaga, kalsium, dan zat besi. Dalam pengobatan tradisional yang dipraktekkan di Papua, buah merah dimasak, dijus, dan digunakan sebagai cairan berminyak untuk menopang dan menguatkan kulit dan mata.

Aplikasi


Buah merah paling cocok untuk aplikasi mentah dan matang seperti merebus, memanggang, memanggang, dan mengukus. Dagingnya bisa dikonsumsi segar, begitu saja, membuang bijinya, atau bisa juga direbus, diperas, dan dijus untuk membuat cairan berminyak. Setelah cairan diekstraksi, itu bisa dicampur dengan air untuk membuat sup atau saus. Supnya bisa dimakan dengan mencelupkan sayuran hijau ke dalam cairan, dan sausnya digunakan sebagai pewarna makanan alami. Di Papua Nugini, buah merah dibungkus dengan daun dan dimasak dalam oven bawah tanah untuk membuat saus berwarna merah cerah. Saus marita secara tradisional digunakan untuk membumbui buah-buahan lain, memiliki kekentalan seperti saus tomat, dan dapat dilapisi di atas kentang, sayuran, dan sayuran berdaun hijau. Buah merah cocok dengan daging seperti babi, unggas, dan ikan, talas, ubi jalar, buah-buahan seperti mangga, pisang, dan nanas, dan nasi. Buah segar akan bertahan hingga satu minggu jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering seperti lemari es. Setelah matang, buah harus segera dikonsumsi untuk kualitas dan rasa terbaik.

Info Etnis / Budaya


Di provinsi Papua Barat, Indonesia, buah merah digunakan dalam upacara adat Bakar Batu yang juga dikenal dengan upacara Batu Bakar. Desa-desa di seluruh Papua Barat menggunakan Bakar Batu sebagai perayaan syukur fisik dan spiritual. Upacara ini terutama dilakukan untuk pernikahan, kematian, hari libur, dan penyambutan tamu ke desa-desa, dan dapat dibagi antara beberapa desa. Selama perayaan, batu sungai yang dipilih dengan cermat dipanaskan dan ditempatkan ke dalam lubang dengan daging seperti daging babi atau ayam yang dibungkus dengan daun pisang. Sayuran seperti talas, ubi, dan singkong juga dimasak dengan oven tanah. Setelah sayuran dan daging disiapkan, mereka diberi topping pasta buah merah dan disajikan ke desa. Selain untuk dikonsumsi buahnya, daun buah merah terkadang digunakan di desa-desa tersebut untuk menenun keranjang hias, tali, atau menambal lubang di atap.

Geografi / Sejarah


Buah merah berasal dari Papua Nugini, Papua, dan Papua Barat, Indonesia dan telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Tanaman hijau selalu ditemukan di berbagai daerah, dari daerah dataran tinggi hingga permukaan laut, dan terutama bersumber dari alam liar atau ditanam dalam skala kecil di kebun rumah. Hari ini buah merah dapat ditemukan di pasar lokal di seluruh wilayah asalnya.



Pesan Populer