Belimbing Hutan

Belimbing Hutan





Deskripsi / Rasa


Belimbing Hutan merupakan buah berbentuk bulat telur berbentuk bintang dengan ujung meruncing dengan diameter rata-rata 3 sentimeter dan panjang 6 sentimeter. Kulit merah cerah itu kasar, tebal, dan kenyal dengan panel bersudut. Daging buahnya berwarna putih hingga tembus cahaya dan terbagi menjadi 1-3 ruas dengan selaput tipis, dan terdapat beberapa biji pipih berwarna coklat muda yang menempel rapat di bagian tengah daging buah. Belimbing Hutan berair, tajam, dan manis serta memiliki rasa tropis yang mirip dengan manggis.

Musim / Ketersediaan


Belimbing Hutan tersedia pada akhir musim gugur hingga musim dingin.

Fakta Terkini


Belimbing Hutan, secara botani diklasifikasikan sebagai Baccaurea angulata, adalah buah yang sangat langka yang tumbuh di batang dan cabang pohon abadi di hutan Kalimantan. Juga dikenal sebagai Ucong, Belimbing Api, Belimbing Merah, Raspberry Merah, dan Tampoi Sudut Merah, pohon Belimbing Hutan sangat subur dan dapat menumbuhkan ratusan buah yang bergerombol pada satu pohon. Belimbing Hutan secara kasar diterjemahkan menjadi buah belimbing merah dalam bahasa Inggris dan disukai karena rasanya yang manis dan asam. Itu juga digunakan secara ornamen sebagai dekorasi meja yang hidup.

Nilai gizi


Belimbing hutan mengandung beberapa serat, vitamin C, kalium, magnesium, dan kalsium.

Aplikasi


Belimbing Hutan paling cocok untuk konsumsi segar. Bisa dikupas dan dikonsumsi polos atau ditaburi garam cabai. Dagingnya juga bisa dibuat jus dan dijadikan minuman penyegar, atau bisa dibuat asam. Belimbing hutan bisa dimasak sebagai sayuran, direbus dan dijadikan selai, atau diasamkan dan diawetkan untuk digunakan nanti. Saat diasamkan, kulitnya bisa dimakan dan biasanya diawetkan dengan sirup manis untuk menambah rasa. Belimbing hutan akan disimpan selama beberapa hari jika dibiarkan di tempat yang sejuk dan kering atau akan bertahan selama berbulan-bulan jika disimpan di dalam freezer.

Info Etnis / Budaya


Buah Belimbing Hutan dan kayu pohonnya digunakan secara lokal di Kalimantan sebagai penyedap rasa, penghias dekorasi, dan sebagai alat bangunan. Buahnya dikonsumsi mentah, kulitnya diiris dan dikeringkan, dan dimasak dengan bawang dan ikan untuk menambah rasa pada sup ikan. Buahnya juga digunakan sebagai dekorasi meja karena bentuknya yang tidak biasa dan warnanya yang merah cerah. Selain buahnya, kayu dari pohon ini sering digunakan untuk membuat furnitur dan membuat balok dan tiang untuk konstruksi.

Geografi / Sejarah


Belimbing Hutan berasal dari iklim Kalimantan yang hangat dan lembab dan telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Saat ini, Belimbing Hutan tersedia di pasar lokal di Kalimantan dan pasar tertentu di seluruh Indonesia.



Pesan Populer