Gandaria Fruit

Gandaria Fruit





Deskripsi / Rasa


Buah gandaria berukuran kecil, rata-rata berdiameter 2-5 sentimeter, berbentuk bulat, lonjong, hingga berbentuk telur. Saat muda, kulitnya yang halus, tipis, dan dapat dimakan berwarna hijau muda dan mungkin memiliki beberapa bintik coklat tua, menjadi warna kuning jingga, warna aprikot saat dewasa. Di bawah permukaan, dagingnya berwarna hijau limau cerah saat mentah, berubah menjadi oranye tua saat matang, dan memiliki tekstur lembut, seperti agar-agar, dan sedikit berserat. Ada juga biji berserat lonjong di tengah daging yang warnanya berkisar dari merah muda cerah hingga ungu dan dapat dimakan tetapi memiliki rasa yang sangat pahit. Saat diiris terbuka, buah Gandaria mengeluarkan aroma fruity, beraroma pinus ringan yang banyak disamakan dengan bau terpentin. Buahnya memiliki gigitan yang renyah, berair, dan lembut dan tergantung varietasnya, dagingnya bisa asam, manis, atau campuran rasa asam manis.

Musim / Ketersediaan


Gandaria memiliki ketersediaan yang bervariasi di beberapa wilayah tertentu di Asia Tenggara dengan musim puncak di akhir musim semi hingga musim panas.

Fakta Terkini


Buah Gandaria, yang secara botani diklasifikasikan sebagai Bouea macrophylla, tumbuh di pohon berdaun lebat yang tingginya bisa mencapai lebih dari dua puluh lima meter dan termasuk dalam keluarga Anacardiaceae bersama dengan kacang mete dan mangga. Juga dikenal sebagai Maprang, Marian Plums, dan Plum Mangoes, ada banyak varietas buah Gandaria di Asia Tenggara yang memiliki tingkat kemanisan, asam, dan keasaman yang berbeda-beda. Pohon Gandaria juga merupakan tanaman pekarangan rumah yang populer karena dedaunannya yang lebat memberikan banyak keteduhan dan produksi buahnya yang kuat memungkinkan keserbagunaan di dapur untuk membuat sambal dan rujak.

Nilai gizi


Gandaria adalah sumber vitamin C, serat, dan beta-karoten yang sangat baik. Buahnya juga mengandung beberapa kalsium, zat besi, dan fosfor.

Aplikasi


Saat muda dan mentah, buah Gandaria dapat dikonsumsi mentah dan dilapisi dengan garam, gula, merica, atau air jeruk nipis untuk membantu menyeimbangkan rasa asam buah. Gandaria juga dapat digunakan dalam salad buah pedas yang dikenal sebagai rujak, dipotong dan dicampur menjadi chutney, diiris untuk hidangan acar seperti asinan, dicampur ke dalam saus sambal, atau digunakan sebagai bahan pembuat asam dalam hidangan yang dimasak seperti kari, di mana mereka dipandang sebagai pengganti asam jawa dan jeruk nipis. Saat matang, buah Gandaria dikonsumsi segar, lepas tangan, diiris dan disajikan dengan ketan, atau dijus. Mereka juga bisa dimasak dengan gula menjadi pengawet dan disajikan di atas makanan penutup dan es krim. Buah gandaria cocok dipadukan dengan kacang mete, kacang tanah, kacang macadamia, kismis, kelapa, beri, apel, melon, air jeruk nipis, cabai, dan daging seperti ikan, unggas, dan babi. Buah akan bertahan hingga dua minggu bila disimpan longgar di dalam tas di lemari es.

Info Etnis / Budaya


Di Indonesia, upacara tujuh bulan yang dikenal sebagai tingkepan, tebus weteng, atau mintoni diadakan untuk merayakan perjalanan seorang wanita hamil menuju persalinan. Perayaan ini memiliki banyak adat istiadat yang berbeda tergantung pada wilayah dan praktik budaya setempat, tetapi beberapa upacara termasuk ritual mandi bunga, doa oleh para tetua untuk proses persalinan yang aman, dan konsumsi makanan tradisional. Di Jawa Barat, rujak kanistren adalah rujak yang terbuat dari tujuh jenis buah yang dikupas termasuk Gandaria dan dipotong halus dengan kelapa dan rempah-rempah. Legenda mengatakan, jika wanita merasakan manis ketika dia makan salad, bayinya adalah perempuan, dan jika dia merasakan pedas, bayinya adalah laki-laki.

Geografi / Sejarah


Buah Gandaria adalah tanaman asli Asia Tenggara, dan meskipun asal-usul pastinya tidak diketahui, pepohonan telah tumbuh liar di dataran rendah, daerah tropis sejak zaman kuno. Buah ini juga dibudidayakan dalam skala kecil di Thailand, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Barat, dan ditemukan di pasar lokal di Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Mauritius.



Pesan Populer