Jadilah kangkung

Sea Kale





Deskripsi / Rasa


Tanaman kangkung laut tumbuh besar dan membentuk rumpun daun yang menyebar, rata-rata berdiameter enam puluh sentimeter dan tinggi tujuh puluh lima sentimeter. Daunnya yang berwarna abu-abu keperakan, lobus dalam, tumbuh dalam pola roset dan memiliki tepi seperti daging bergelombang dengan tekstur seperti beludru. Kale laut juga mengandung banyak bunga putih kecil, harum, empat kelopak dan bulat, polong hijau seukuran kacang berisi satu biji hijau muda yang bisa dimakan di dalamnya. Selain daun, polong, dan bunga, tangkai daun terhubung ke sistem akar bawah tanah yang luas yang dapat tumbuh menjadi kokoh, bertepung, dan tebal. Kangkung laut renyah dan kenyal dengan rasa pahit, hijau, dan sedikit pedas.

Musim / Ketersediaan


Kale laut tersedia sepanjang tahun, dengan musim puncak di musim semi hingga musim panas.

Fakta Terkini


Kale laut, secara botani diklasifikasikan sebagai Crambe maritima, adalah tanaman tahunan pembentuk rumpun yang termasuk dalam suku Brassicaceae, atau keluarga kubis. Juga dikenal sebagai Seakale, Sea cole, Sea colewort, Crambe, Scurvy grass, dan Halmyrides, Sea kale ditemukan tumbuh secara alami di sepanjang garis pantai Eropa dan sangat populer di era Victoria karena pucuknya yang pucat. Semua bagian tanaman termasuk daun, kuntum, akar, bunga, dan biji polong dapat dimakan. Terlepas dari popularitasnya di era Victoria, kangkung laut hampir menghilang sepenuhnya dan sebagian besar dilupakan karena sifatnya yang mudah rusak dan kesulitan untuk dibudidayakan dalam skala massal. Hari ini perlahan-lahan ditemukan kembali oleh koki yang sadar akan pusaka karena keserbagunaan kulinernya dan juga sedang ditanam untuk penggunaan hias di taman rumah.

Nilai gizi


Kale laut adalah sumber vitamin C yang sangat baik dan juga mengandung beberapa kalsium, vitamin B6, magnesium, dan mangan.

Aplikasi


Kale laut dapat dikonsumsi baik dalam aplikasi mentah maupun dimasak seperti blansing, merebus, mengukus, memanggang, menggoreng dan menumis. Daun muda, batang, dan biji polong dapat digunakan mentah dalam salad atau sebagai hiasan untuk menambah rasa pahit. Daun yang lebih matang juga bisa direbus untuk mengurangi rasa pahit dan dikonsumsi atau digoreng untuk membuat camilan renyah. Tunas kale laut adalah bagian tanaman yang paling populer dan biasanya direbus dan disiapkan mirip dengan asparagus. Batang bunganya sebanding dengan brokoli dan bisa direbus atau dikukus untuk lauk renyah. Akarnya biasanya direbus atau dipanggang dan rasanya manis dengan rasa yang mirip dengan rutabaga. Kale laut cocok dipadukan dengan saus seperti Hollandaise dan béchamel, mentega lemon, dan bumbu sederhana seperti garam dan merica. Daun, batang, dan bunganya cepat busuk dan hanya bertahan satu hari jika disimpan di lemari es. Dianjurkan agar tanaman dikonsumsi segera setelah panen untuk mendapatkan rasa terbaik.

Info Etnis / Budaya


Kale laut digunakan oleh para pelaut Eropa dalam perjalanan jauh untuk mencegah penyakit kudis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Kale laut secara alami kaya akan vitamin C, jadi para pelaut akan membuat acar sayuran dan menggunakannya sebagai sumber nutrisi. Banyak yang percaya tanaman itu mendapatkan nama rumput kudis karena digunakan dalam pelayaran ini. Baru-baru ini, Sea kale juga menerima Penghargaan Garden Merit dari British Royal Horticultural Society's Award atas popularitas dan kualitasnya sebagai tanaman hias serbaguna.

Geografi / Sejarah


Kale laut berasal dari garis pantai Eropa barat dan juga telah ditemukan di sepanjang garis pantai Laut Hitam. Ini pertama kali dibudidayakan pada tahun 1600-an dan tersebar luas di Eropa dan Amerika Utara pada tahun 1800-an. Thomas Jefferson menanam Sea kale di kebun Monticello miliknya pada tahun 1809, dan kemudian dinaturalisasi di pantai barat Amerika Serikat pada tahun 1915. Saat ini Sea kale banyak ditemukan di kebun rumah dan dari pertanian khusus di Eropa dan Amerika Serikat.



Pesan Populer