Jeruk Konatsu

Konatsu Citrus





Deskripsi / Rasa


Jeruk konatsu berukuran sedang sampai besar, diameter rata-rata 8-10 sentimeter, bulat, lonjong, hingga berbentuk lonjong. Kulit kuning cerah halus, tebal, dan banyak kelenjar minyak kecil yang menonjol. Ini juga sangat harum, melepaskan aroma lemon dan jeruk saat dipotong atau dikupas. Di bawah kulitnya, ada lapisan empulur putih seperti spons yang bisa dimakan dan rasanya sangat manis. Dagingnya lembut, berair, dibagi menjadi 10-11 segmen oleh selaput tipis, dan berwarna kuning pucat, membungkus beberapa hingga banyak biji berwarna krem ​​yang tidak bisa dimakan. Jeruk konatsu biasanya dikonsumsi dengan empulur yang masih menempel di dagingnya. Saat dimakan, buah ini memiliki rasa asam manis yang seimbang dan rasa asam yang menyenangkan bercampur dengan aroma madu.

Musim / Ketersediaan


Jeruk konatsu tersedia di musim semi.

Fakta Terkini


Jeruk konatsu, secara botani diklasifikasikan sebagai Citrus tamurana, adalah hibrida unik yang tumbuh di pohon cemara dan termasuk dalam keluarga Rutaceae atau jeruk. Juga dikenal sebagai Hyuganatsu, jeruk Musim Panas Baru, dan Tosakonatsu, jeruk Konatsu diyakini merupakan hibrida alami antara yuzu dan pomelo dan ditanam di Jepang. Sementara empulur biasanya dibuang dari jeruk karena sifatnya yang pahit, empulur Konatsu terasa manis dan dianjurkan untuk dikonsumsi untuk mengimbangi sifat asam dari daging.

Nilai gizi


Jeruk konatsu adalah sumber vitamin A yang sangat baik, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan mata, dan vitamin C, yang merupakan antioksidan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini juga mengandung beberapa vitamin B1 dan beta-karoten.

Aplikasi


Jeruk Konatsu paling cocok untuk dimakan segar karena empulur dan dagingnya dipamerkan saat dikonsumsi segar, di luar kendali. Buah ini sering dikupas seperti apel untuk dibuang kulitnya dan kemudian diiris dengan empulur yang masih mengelilingi dagingnya, dimakan mentah sebagai camilan. Konatsu juga biasa dikonsumsi dengan gula atau dilapisi kecap untuk menambah rasa, dan dapat dibuat jus untuk membumbui saus, saus, dan bumbu. Selain memakan buahnya sendiri, Konatsu dapat diiris dan dilemparkan ke dalam salad, mangkuk buah, atau mangkuk biji-bijian, digunakan sebagai penyedap untuk daging atau kaldu yang dimasak, dan dimasukkan ke dalam makanan penutup seperti puff, puding, dan kue. Buahnya juga bisa digunakan untuk membuat sorbet, jeli, selai, sake, dan bir. Konatsu cocok dengan daging seperti unggas dan ikan, kerang, kepiting, ceri, biji wijen, kayu manis, cengkeh, pistachio, dan mawar. Buah akan disimpan selama 1-3 minggu saat disimpan di laci lemari es yang lebih tajam.

Info Etnis / Budaya


Jeruk konatsu adalah salah satu tanaman komersial terpenting di prefektur Miyazaki, yang terletak di pulau Kyushu di Jepang. Juga dikenal dengan mangga apel, Miyazaki adalah pusat asal dan wilayah utama budidaya Konatsu, yang lebih dikenal sebagai Hyuganatsu di prefektur. Dalam bahasa Jepang, 'Hyuga' adalah nama tradisional untuk Miyazaki dan 'natsu' berarti musim panas. Di Jepang, jeruk Konatsu sering digunakan sebagai omiyage, yang mengacu pada tradisi pemberian hadiah Jepang di mana teman, keluarga, dan rekan bisnis diberikan kotak buah mahal sebagai tanda niat baik dan rasa hormat. Buahnya juga biasanya dilubangi, dan cangkangnya yang harum digunakan sebagai penutup yang menarik untuk makanan penutup jeli yang dikenal sebagai 'wagashi' di Jepang.

Geografi / Sejarah


Jeruk Konatsu adalah tanaman asli Prefektur Miyazaki di Kyushu, Jepang, dan pertama kali ditemukan sebagai mutasi alami pada tahun 1820 di taman rumah Mr. Yasutaro Magata. Meskipun Konatsu pertama dianggap terlalu asam, seiring waktu, para petani mengembangkan versi yang lebih manis yang dibudidayakan dan dijual di pasaran saat ini. Jeruk Konatsu terutama dilokalisasi ke daerah-daerah di Jepang dan dapat ditemukan di pasar lokal dan pedagang grosir khusus.



Pesan Populer