Muna Mint

Muna Mint





Deskripsi / Rasa


Muña dapat bervariasi ukurannya, tergantung pada varietasnya, dan merupakan semak yang tumbuh banyak batang berserat dengan daun kecil berwarna hijau dan bunga berwarna putih. Batang berkayu berwarna coklat muda sampai kuning pucat, dan daun menyirip berwarna hijau cerah dan halus dengan tepi rata dan melengkung. Ada juga urat hijau muda yang menonjol dengan banyak urat kecil yang membentang di tengah daun. Daun mune sangat harum, dan ketika dihancurkan, mereka mengeluarkan aroma yang kuat, menyegarkan, seperti mint. Daunnya juga berbagi rasa mint dan renyah dengan rasa tanah, hijau, dan herbal.

Musim / Ketersediaan


Muña tersedia sepanjang tahun.

Fakta Terkini


Muña, secara botani diklasifikasikan sebagai Minthostachys mollis, adalah semak kayu asli Amerika Selatan yang termasuk dalam keluarga Lamiaceae bersama dengan mint, oregano, dan rosemary. Biasanya ditemukan tumbuh di sepanjang lereng bukit di ketinggian antara 2.500-3500 meter di atas permukaan laut, ada banyak varietas Muña yang dapat tumbuh hingga satu meter. Tiga varietas Muña yang paling umum termasuk Muña Umum, Goto Muña, dan Pacha Muña, dan setiap varietas bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Juga dikenal sebagai Andean Mint, Poleo, Tipo, dan Tipollo, Muña telah dipanen dari dataran tinggi sejak zaman Kerajaan Inca dan merupakan salah satu dari sedikit tanaman yang tetap hijau dalam suhu dingin. Orang Peru menyukai muña karena khasiat obatnya, dan daunnya sebagian besar digunakan sebagai teh.

Nilai gizi


Muña adalah sumber kalsium, zat besi, dan fosfor yang sangat baik.

Aplikasi


Muña dapat digunakan baik dalam bentuk segar maupun kering untuk membuat teh obat. Direndam dalam air mendidih, daunnya memiliki rasa mint seperti tanah dan teh secara tradisional disajikan dengan makanan atau digunakan sebagai obat herbal untuk penyakit. Daunnya juga bisa dimanfaatkan untuk membuat minyak esensial yang dipercaya bisa membantu menenangkan perut. Dalam olahan kuliner, Muña dapat dilemparkan ke dalam sup, semur, dan saus. Di Peru, shihuayro tradisional menggabungkan daun Muña dengan jagung giling, kacang-kacangan, kacang polong, atau daging dan dicampur dengan rempah-rempah dan rempah-rempah untuk menambah rasa. Daun Muña juga digunakan dalam chupes, yaitu sup krim yang memiliki banyak variasi berbeda, termasuk udang, daging, telur, kaldu pedas, Muña, dan sayuran yang dimasak. Muña cocok dipadukan dengan kacang polong, jagung, tomat, kentang, oregano, queso fresco, nasi, dan kacang-kacangan. Daunnya, jika masih segar, sebaiknya digunakan dalam 1-2 hari dan disimpan di lemari es. Daun kering dapat disimpan selama satu tahun jika disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk, kering, dan gelap.

Info Etnis / Budaya


Muña telah diturunkan dari generasi ke generasi di Peru sebagai obat penyembuhan dan dipercaya dapat membantu memurnikan tubuh. Dipanen dari pegunungan, diikat menjadi bundel kecil, dan dijual di pasar, Muña digunakan untuk membantu menenangkan sakit perut, meningkatkan pencernaan, dan mengurangi gejala yang berhubungan dengan masuk angin. Jamu juga dijual dalam bungkusan kecil yang disebut asnapa dengan jamu seperti huacatay, peterseli, dan ketumbar dan digunakan untuk memasak. Selain untuk pengobatan, Muña ditanam di kebun rumah sebagai tanaman untuk mengusir serangga dan biasanya digantung di rumah untuk mencegah kutu dan lalat. Petani juga menanam ramuan di samping tanaman kentang sebagai pengusir serangga alami dan daunnya dapat membantu mencegah perkecambahan pada umbi.

Geografi / Sejarah


Muña berasal dari pegunungan Andes di Amerika Selatan dan telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Saat ini tanaman tersebut masih berada di dataran tinggi yang dingin dan juga dibudidayakan dalam skala kecil di pekarangan rumah di Peru, Bolivia, Venezuela, Ekuador, Kolombia, Bolivia, dan Argentina.



Pesan Populer