Naadi Shastra

Naadi Shastra






Naadi Shastra, sistem prediksi kuno memberikan panduan dan pengetahuan mendalam tentang masa lalu dan masa depan Anda. Dapatkah Anda benar-benar mengetahui siapa diri Anda dan bagaimana kehidupan Anda di masa lalu? Anda pasti bisa! Itulah yang Naadi Shastra terkenal. Cabang astrologi kuno ini telah memukau jutaan orang dengan kekuatan dan ramalannya yang istimewa. Cabang khusus Astrologi Tamil ini tidak dipraktekkan oleh banyak orang karena telah dirahasiakan selama bertahun-tahun sekarang. Menurut penelitian, sistem prediksi ini telah digunakan selama lebih dari 4000 tahun sekarang. Risalah pertama ditulis dalam bahasa Sansekerta pada gulungan daun lontar dan interpretasi dilakukan oleh Nadi Shastri dan pesan dikomunikasikan secara lisan. Diyakini bahwa Naadi Shastra pertama kali disusun oleh Resi Sapta, Agasthya, Kausika, Vyasa, Bohar, Bhrigu, Vasishtha dan Valmiki.

Ini adalah bentuk astrologi yang unik di mana seseorang dapat membaca tentang takdirnya yang tertulis di daun lontar ribuan tahun yang lalu. Daun palem ini diawetkan menggunakan minyak merak di Tamil Nadu dan masih disimpan di Vaitheeswarankoli, dekat Chidambaram di Tamil Nadu. Daun lontar yang bisa memprediksi masa depan Anda ini hanya bisa ditafsirkan oleh Ahli Naadi.

Grantha kuno ini adalah satu set manuskrip yang sangat terorganisir yang dibagi menjadi enam belas bab atau kandam. Bab-bab ini memberikan prediksi dan bimbingan spiritual tentang berbagai aspek penting dalam hidup Anda seperti pernikahan, cinta, karir, keuangan dll Seiring waktu, beberapa daun telah tersebar atau hilang dan beberapa telah didistribusikan di antara berbagai ahli Naadi Shastra. Prediksi dibuat hanya setelah daun Anda ditemukan dan ditafsirkan.

Naadi Shastra, menurut beberapa orang adalah percakapan antara Dewa Siwa dan Dewi Parwati yang mengungkapkan kepedulian terhadap penyembah mereka.

Pada masa pemerintahan Raja Tanjore pada abad ke-9-13 M, penerjemahan daun lontar Naadi dari bahasa Sansekerta ke bahasa Tamil dilakukan secara besar-besaran. Ketika daun-daun ini mulai hancur, para cendekiawan yang sangat terampil ditunjuk untuk menulis ulang mereka di atas daun palem segar.





Pesan Populer