Buah Akebi Ungu

Purple Akebi Fruit





Deskripsi / Rasa


Akebi Ungu adalah buah berbentuk silinder sampai lonjong, dengan panjang rata-rata 10-13 sentimeter, yang dengan lembut menggantung dari tanaman merambat yang merambat. Ada beberapa varietas buah akebi dengan ukuran dan penampilan yang bervariasi, tetapi umumnya kulitnya tebal, kenyal, dan agak keras dengan memberi kelembutan saat diremas. Bergantung pada varietasnya, buah juga bisa matang dari hijau menjadi ungu, abu-abu, atau ungu-abu-abu saat matang. Penting untuk dicatat bahwa kultivar liar akan terbelah saat matang, memperlihatkan dagingnya, sedangkan varietas yang dibudidayakan akan tetap tidak dibuka saat matang. Di bawah kulit, terdapat bagian tengah seperti agar-agar yang memiliki banyak biji kecil berwarna coklat kehitaman yang dapat dimakan di seluruh dagingnya. Akebi Ungu memiliki konsistensi yang lembut dan renyah dengan rasa yang lembut, manis, dan agak pahit. Saat dikonsumsi, dagingnya meleleh menjadi cairan semi manis dengan aroma pir, kelapa, dan melon, sedangkan bijinya memberikan rasa agak pahit dan tekstur tambahan.

Musim / Ketersediaan


Purple Akebi tersedia untuk musim terbatas di awal musim gugur.

Fakta Terkini


Purple Akebi, secara botani diklasifikasikan sebagai Akebia quinata, adalah buah dari tumbuhan merambat yang semi-hijau dan luas dan merupakan anggota dari keluarga Lardizabalaceae. Buah ungu kadang-kadang dikenal sebagai Akebia di pedesaan pedesaan dan pada awalnya ditemukan tumbuh liar di hutan di sepanjang lereng gunung di Jepang. Di masyarakat, Akebi Ungu yang matang sering kali menjadi penanda awal musim gugur, dan tanamannya juga dikenal sebagai Vine Cokelat, yang merujuk pada aroma bunga seperti permen saat mekar. Sejak zaman kuno, Akebi Ungu dianggap sebagai buah yang tidak penting secara komersial di pasar Jepang karena rasanya yang agak hambar dan kualitas penyimpanan yang buruk. Buah yang tidak dikenal sebagian besar tetap tidak dikenal selama beberapa dekade sampai varietas yang dibudidayakan diciptakan untuk memenuhi permintaan buah eksotis yang meningkat. Di zaman modern, mayoritas buah Akebi Ungu yang dijual di pasaran adalah varietas budidaya, dan buahnya telah menjadi barang khas yang dijual kepada wisatawan, penggemar buah, dan sebagai hadiah mewah untuk teman dan keluarga.

Nilai gizi


Akebi Ungu merupakan sumber vitamin C yang baik, yaitu antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari penyerang lingkungan dan mengandung kombinasi seng dan vitamin B6 untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Buah ini juga mengandung kalsium, kalium, dan anti-inflamasi. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, batang dan buah tanaman digunakan sebagai diuretik dan dipercaya dapat membantu mengurangi kelembapan di dalam tubuh.

Aplikasi


Akebi Ungu paling cocok untuk aplikasi mentah dan matang seperti menggoreng, menumis, atau memanggang. Dagingnya bisa langsung diambil, lepas dari tangan dengan sendok, dan dikonsumsi, atau bisa juga diiris terbuka dan diseruput langsung dari buah ungu. Banyak orang Jepang percaya bahwa dagingnya memiliki rasa yang hambar, jadi jus lemon biasanya ditambahkan untuk membantu menyeimbangkan rasa manis dan menambah kerumitan. Akebi ungu juga dapat dicampur menjadi minuman atau smoothie, diasamkan dalam jus plum saat muda, atau dimasak menjadi jeli dan selai untuk menambah tekstur dan rasa. Saat memakan dagingnya, penting untuk dicatat bahwa biji coklat kehitaman dapat dimakan dan dapat ditelan, atau dapat dimuntahkan dan dibuang tergantung pada preferensi pribadi. Selain dagingnya, di daerah Tohoku, Jepang, polong dianggap sebagai bagian yang paling berharga dari buahnya dan biasanya diisi, digoreng, atau digoreng. Buah polong dapat digoreng menjadi tempura, seperti sayuran lainnya, atau dapat dikukus untuk mendapatkan tekstur yang lebih lembut, biasanya diisi dengan daging giling, miso, dan sayuran. Buah polong juga bisa dicampur dengan garam dan acar mentimun untuk membantu mengurangi rasa pahit dan kemudian dimasak. Selain buahnya, batang muda dan kuncup bunga tanaman dapat direbus dan dimasukkan ke dalam salad atau digoreng ringan sebagai lauk renyah. Daunnya juga digunakan sebagai obat dan bisa direndam menjadi teh. Akebi ungu cocok dipadukan dengan minyak wijen, pasta miso, shoyu atau kecap Jepang, sake masak, daun shiso, mie, nasi, sosis pedas, bawang merah, bawang putih, kacang-kacangan, bayam, dan brokoli. Buah segar sangat mudah rusak dan harus digunakan segera setelah matang untuk mendapatkan rasa terbaik.

Info Etnis / Budaya


Purple Akebi adalah bagian besar dari diet Tohoku, sebuah wilayah di Jepang Utara tempat buah pertama kali ditemukan dan masih tumbuh liar di pegunungan di zaman modern. Sebelum gula tersedia secara luas, banyak warga kota menganggap Akebi Ungu sebagai 'Putri Gunung' karena rasa semi-manis dan bunga aromatiknya yang unik. Daging buahnya adalah makanan ringan yang populer sementara penduduk desa mencari jamur di hutan, dan tanaman merambat dijalin menjadi satu untuk membuat tas dan keranjang alami. Bijinya juga digunakan dan sering diperas untuk membuat minyak dan obat-obatan herbal yang mengandung sifat diuretik, antiseptik, dan pencegah masuk angin. Selain penggunaan sehari-hari, Akebi Ungu biasanya dipersembahkan di altar di prefektur Yamagata selama festival Buddha Obon. Buah-buahan tersebut diyakini sebagai kendaraan yang membawa roh nenek moyang ke dan dari dunia ini selama festival berlangsung.

Geografi / Sejarah


Buah Akebi berasal dari wilayah Tohoku utara Jepang dan sebagian besar dibudidayakan di prefektur Yamagata. Varietas liar telah tumbuh secara alami sejak zaman kuno, dan varietas yang dibudidayakan hanya tersedia secara komersial selama beberapa dekade terakhir. Saat ini, Akebi Ungu dapat ditemukan dalam jumlah terbatas di pasar dan penjual khusus di Jepang, Cina, dan Korea. Buahnya juga ditanam dalam skala yang sangat kecil di seluruh Eropa, Selandia Baru, dan di Amerika Serikat.


Ide Resep


Resep itu antara lain Buah Akebi Ungu. Satu paling mudah, tiga lebih sulit.
Makan Gulma Akebi Pod Miso Itame
Kudamononavi Saya Ingin Tahu Cara Makan Akebi
Kyoto Foodie Buah Jepang Akebi sebagai Sayuran Tumis (Miso Itame)

Pesan Populer