Buah Kepel

Kepel Fruit





Deskripsi / Rasa


Buah kepel berukuran kecil sampai sedang, diameter rata-rata 3 sampai 6 sentimeter, dan berbentuk lonjong sampai bulat. Kulitnya kasar, bertekstur, dan agak kasar, berubah dari hijau menjadi kuning kecokelatan saat matang, dan buahnya matang selama enam bulan. Di bawah permukaan, daging memiliki konsistensi seperti krim, semi-air, dan halus dan berwarna hijau saat muda, mengembangkan warna kuning-oranye saat matang. Dagingnya juga membungkus 4 sampai 6 biji besar, lonjong, dan coklat muda. Untuk mengetahui kapan buah sudah masak, kulitnya bisa tergores ringan. Jika bagian yang tergores tampak berwarna hijau, berarti buah masih belum matang, tetapi jika sudah berwarna jingga berarti buah sudah siap dipanen. Buah kepel beraroma harum dan memiliki rasa manis, buah, dan tropis dengan rasa pepaya, mangga, dan kelapa.

Musim / Ketersediaan


Buah kepel tersedia sepanjang tahun di Asia Tenggara.

Fakta Terkini


Buah kepel, secara botani diklasifikasikan sebagai Stelechocarpus burahol, tumbuh di pohon tropis yang selalu hijau milik keluarga Annonaceae. Varietas ini berasal dari Asia Tenggara dan disukai sebagai tanaman hias, menghasilkan hijau tua dan merah, daun mengkilap dan bunga berwarna cerah yang menghiasi batang pohon. Ratusan buah juga tumbuh langsung dari batang bawah pohon, memberikan penampilan tertutup yang tidak biasa pada pohon itu. Meski bersifat hias, pohon buah Kepel termasuk spesies yang terancam punah karena sebagian besar pohon di Asia Tenggara telah ditebang untuk pembangunan perkotaan. Buahnya juga pernah dipesan untuk keluarga kerajaan, dan dilarang dikonsumsi selama ratusan tahun. Akhirnya, pada tahun 1970-an, buah-buahan diizinkan untuk dikonsumsi secara luas, tetapi banyak keluarga tradisional masih menganggap buah-buahan terlarang, yang menyebabkan banyak pohon ditebang. Di zaman modern, buah Kepel langka, jarang dijual di pasar lokal, dan diambil dari pohon yang tersisa untuk dikonsumsi segar. Berbagai upaya juga sedang dilakukan untuk menanam kembali varietas tersebut, tetapi pohon buah Kepel tumbuh lambat, membutuhkan waktu lebih dari 8 hingga 10 tahun untuk berbuah, yang telah mengurangi upaya repopulasi.

Nilai gizi


Buah kepel merupakan sumber vitamin C yang baik untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan meningkatkan produksi kolagen di dalam kulit. Buah ini juga mengandung vitamin A untuk membantu melindungi dari kehilangan penglihatan dan menjaga kesehatan fungsi organ. Di Indonesia, buah kepel digunakan sebagai diuretik alami untuk membersihkan ginjal dan sebagai bahan anti penuaan.

Aplikasi


Buah kepel paling baik dikonsumsi segar karena manis, daging tropisnya dipamerkan saat dimakan langsung, lepas kendali. Penting untuk dicatat bahwa hanya buah yang matang yang boleh dikonsumsi karena buah yang masih mentah menghasilkan kualitas yang tidak enak, asam, dan pahit. Saat matang, buah harus digulung di antara telapak tangan untuk melunakkan daging, diiris menjadi dua, dan dagingnya bisa disendok dengan sendok. Daging adalah satu-satunya elemen buah yang dimakan, dan biasanya biji serta kulitnya dibuang. Selain dimakan segar, buah Kepel terkadang dicampur menjadi jus, smoothie, dan minuman atau digunakan sebagai topping segar di atas salad, bubur, dan makanan penutup. Buah kepel akan tahan 2 sampai 3 minggu bila disimpan pada suhu ruangan jauh dari sinar matahari langsung.

Info Etnis / Budaya


Buah kepel adalah lambang resmi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jawa Selatan, wilayah yang diperintah oleh satu-satunya kerajaan yang diakui di Indonesia. Sejak zaman kuno, buah Kepel banyak dikonsumsi oleh kalangan bangsawan, dan buah kepel dilarang untuk dimakan oleh penduduk non-kerajaan. Anggota keluarga kerajaan percaya bahwa buah-buahan tersebut memberi keringat, nafas, kotoran, dan urin berbau bunga, seperti ungu, dan buah-buahan juga dikonsumsi oleh wanita sebagai penghambat kesuburan alami. Dengan sifat melawan bau yang tidak biasa ini, popularitas buah-buahan semakin meningkat, dan buah-buahan menjadi simbol kekuatan, keramahan, dan kebangsawanan di seluruh Indonesia. Pohon buah kepel masih dapat dilihat di seluruh taman istana hingga saat ini dan ditampilkan di pintu masuk gerbang istana. Pohon buah-buahan juga ditanam di Taman Buah Mekarsasi dan Kebun Raya Bogor.

Geografi / Sejarah


Buah kepel adalah tanaman asli Asia Tenggara dan telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Pohon tumbuh subur di hutan tropis yang lembab dan hanya ditemukan dalam jumlah terbatas di Indonesia dan Malaysia. Buah kepel juga telah diperkenalkan ke India, Kepulauan Solomon, Filipina, Australia, Amerika Selatan, dan Florida. Pohon-pohon tersebut dianggap terancam punah akibat deforestasi dan dibudidayakan dalam skala kecil dalam upaya menumbuhkan kembali populasinya. Saat ini, buah Kepel terutama dicari dari pohon liar dan kadang-kadang ditemukan di pasar lokal di seluruh Jawa Tengah.



Baru saja Dibagikan


Seseorang membagikan Buah Kepel menggunakan aplikasi Produk Khusus untuk iPhone dan Android .

Produce Sharing memungkinkan Anda untuk membagikan penemuan produk Anda dengan tetangga dan dunia! Apakah pasar Anda menjual apel naga hijau? Apakah koki melakukan sesuatu dengan adas serut yang tidak biasa? Tentukan lokasi Anda secara anonim melalui Aplikasi Produk Khusus dan beri tahu orang lain tentang rasa unik yang ada di sekitar mereka.

Bagikan Pic 57874 kebun durian warso bogor DekatBogor, West Java, Indonesia
Sekitar 64 hari lalu, 1/04/21
Komentar Sharer: buah kepel

Pesan Populer