Deskripsi / Rasa
Pirandai memiliki batang yang panjang, ramping, segi empat, rata-rata panjangnya sekitar 1 meter dan diameter 1-2 sentimeter. Batang hijau terasa kenyal saat disentuh dan tebal dan segar. Setiap batang tersegmentasi oleh banyak simpul dengan daun kecil, dan sulur keriting dapat muncul di ujung batang. Saat batang Pirandai dikupas, akan terlihat daging berwarna hijau cerah seperti agar-agar. Pirandai empuk dengan rasa yang tajam dan sangat asam.
Musim / Ketersediaan
Pirandai tersedia sepanjang tahun.
Fakta Terkini
Pirandai, secara botani diklasifikasikan sebagai Cissus quadrangularis, adalah tanaman tahunan milik keluarga anggur. Dikenal juga dengan nama Adamant Creeper, Anggur Veldt, Anggur bersudut empat, Tulang Punggung Iblis, Patah Tulang, dan Hadjora, batang Pirandai banyak digunakan sebagai ramuan obat dalam pengobatan tradisional. Batangnya juga digunakan dalam olahan kuliner, namun batang Pirandai harus direndam dan dimasak karena mengandung kristal oksalat yang dapat menimbulkan sensasi gatal yang tidak nyaman di tenggorokan dan mulut.
Nilai gizi
Pirandai mengandung vitamin C dan vitamin E dan juga merupakan sumber kalsium yang kaya.
Aplikasi
Pirandai dapat digunakan baik dalam aplikasi mentah maupun matang. Sebelum dapat digunakan, daun, sulur, dan batang bawah harus dihilangkan sehingga hanya menyisakan tiga ruas paling atas yang empuk untuk dimasak. Lapisan luar batang yang keras juga perlu dikupas, dan dagingnya kemudian dipotong-potong seukuran gigitan. Batang pirandai biasanya digunakan untuk membuat chutney, acar, dan pasta. Mereka juga bisa digoreng dan disajikan sebagai lauk. Pirandai cocok dengan kunyit, bawang putih, bawang merah, cabai kering, biji wijen, asam, daun kari, kelapa, dan lentil kuning. Pirandai dapat bertahan hingga dua minggu jika disimpan di lemari es.
Info Etnis / Budaya
Pirandai disebutkan dalam Bhawa Prakash, teks klasik yang digunakan untuk pengobatan Ayurveda, ditulis sekitar tahun 1550 M. Dalam pengobatan tradisional, Pirandai digunakan untuk mengurangi bengkak, sebagai pereda nyeri, sebagai alat bantu pencernaan, serta membantu meredakan luka dan luka bakar. Pirandai juga dipercaya membantu pemulihan dari cedera ligamen, keseleo, dan patah tulang atau patah tulang.
Geografi / Sejarah
Asal usul Pirandai relatif tidak diketahui, tetapi diyakini berasal dari Bangladesh, India, atau Sri Lanka dan telah tumbuh liar sejak zaman kuno. Saat ini, Pirandai dapat ditemukan di taman rumah dan pengecer khusus di Afrika, India, Sri Lanka, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Brasil, dan Amerika Serikat.
Ide Resep
Resep yang termasuk Pirandai. Satu paling mudah, tiga lebih sulit.
Youtube | Acar Pirandai | |
Memasak Gairah Saya | Pirandai Chutney | |
Youtube | Sup Pirandai | |
Youtube | Pirandai Lot | |
Resep Annan | Pirandai Kulambu |