Kacang Ruby Moon

Ruby Moon Beans





Deskripsi / Rasa


Kacang Ruby Moon adalah polong kacang hias ungu tua yang tumbuh di tanaman merambat hijau panjang. Polongnya berwarna ungu tua hingga merah marun di luar dan hijau cerah dan cerah di dalam. Mereka lunak dan berbaring rata di atas biji, seperti kacang polong Sugar Snap. Kacang Ruby Moon yang belum matang dapat dimakan, meskipun rasanya tidak sebagus kebanyakan kacang lainnya. Polong mengandung glukosida sianogenik beracun, agen antimikroba yang dihasilkan tanaman yang menciptakan rasa pahit sebagai pertahanan terhadap herbivora yang lapar.

Musim / Ketersediaan


Kacang Ruby Moon muncul di tanaman merambat mereka di pertengahan hingga akhir musim panas.

Fakta Terkini


Botanically Dolichos lablab, kacang Ruby Moon juga dikenal sebagai 'Lab Lab', nama asli, atau kacang 'Purple Hyacinth'. Polong ungu tua tumbuh di tanaman merambat yang memiliki bunga ungu atau putih kecil. Kacang Ruby Moon bukanlah kacang sejati, mereka lebih dekat hubungannya dengan kacang polong.

Aplikasi


Kacang Ruby Moon harus disiapkan dengan sangat hati-hati, jika tidak maka bisa beracun. Mereka tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Kacang dan bunganya yang belum menghasilkan digunakan sebagai sayuran di Afrika. Kacang yang matang harus direbus dan dikeringkan beberapa kali untuk menghilangkan toksin kacang. Kacang Ruby Moon akan kehilangan warnanya saat dimasak, dan berubah menjadi lebih hijau.

Geografi / Sejarah


Berasal dari Afrika, Dolichos lablab ditanam di Asia Tenggara dan Afrika timur sebagai tanaman nadi (kacang-kacangan yang dipanen untuk konsumsi hewan dan manusia) seperti kedelai. Thomas Jefferson menanam biji eceng gondok ungu, Ruby Moon, sebagai perkebunan Monticello miliknya di Virginia. Ini adalah tanaman merambat yang cukup dingin dan tumbuh di sebagian besar wilayah yang suhunya tidak turun di bawah nol derajat.



Pesan Populer